kievskiy.org

Sejarah Hari Tritura yang Diperingati Setiap 10 Januari

Demonstrasi Tritura 1966.
Demonstrasi Tritura 1966. /geheugen.delpher.nl

PIKIRAN RAKYAT - Hari Tri Tuntutan Rakyat atau yang sering dikenal dengan singkatan Hari Tritura diperingati setiap 10 Januari.

Lahirnya hari tritura bermula dari sebuah tragedi berdarah pada 30 September 1965 yang disebut dengan G30S/PKI. Usai terjadinya tragedi tersebut, para mahasiswa melakukan aksi Tritura. Aksi ini hadir lantaran mereka merasa pemerintah Orde Lama tidak tegas terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dianggap sebagai penyebab adanya tragedi Gerakan 30 September 1965.

Tritura merupakan tuntutan-tuntutan yang diserukan oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) kepada pemerintah. KAMI merupakan kelompok anti komunis yang dibentuk pada 27 Oktober 1965 dengan beranggotakan para pemuda.

Baca Juga: Asal-usul dan Sejarah Taekwondo, Bela Diri Tangan Kosong Asal Korea

Selain KAMI, terdapat beberapa organisasi mahasiswa yang ikut andil pada aksi demonstrasi ini  seperti Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI), dan Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI). Aksi ini juga mendapat dukungan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Pada saat itu, Indonesia berada pada kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Baik dari segi ekonomi maupun politik. Harga barang melonjak naik, terutama harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Oleh sebab itu, demonstrasi besar-besaran diadakan pada 10-13 Januari 1966.

Berikut merupakan isi Tritura beserta dengan alasannya:

Baca Juga: Profil Didier Deschamps, Pelatih Prancis yang Berpeluang Mengukir Sejarah di Piala Dunia Qatar 2022

1. Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya

Pemerintah dinilai lambat dalam menanggapi adanya tragedi berdarah pada 30 September 1965 yang diduga terdapat peran orang-orang PKI dan tokoh komunis di pemerintahan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat