kievskiy.org

Kasus Keracunan di Bekasi Ternyata Peristiwa Pembunuhan Berantai, Total 9 Orang Jadi Korban

Ilustrasi pembunuhan.
Ilustrasi pembunuhan. /Pexels/cottonbro studio

PIKIRAN RAKYAT – Polisi mengungkap fakta baru di balik kasus pembunuhan sekeluarga yang tewas diracun di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Polda Metro Jaya menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus tersebut, yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Dullah, dan M Dede Solehudin.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran menjelaskan kasus keracunan ini merupakan pembunuhan yang dilakukan keluarga dekat korban. Wowon diketahui merupakan suami Ai Maimunah (40), ayah kandung Neng Ayu (5) dan ayah sambung Ridwan Abdul Muis (23), dan M Riswandi (17). Sedangkan Dede Solehudin adalah adik Wowon.

Dari hasil penyelidikan secara scientific crime investigation, ditemukan fakta baru bahwa ketiga korban tewas yang diracun merupakan peristiwa pembunuhan berantai. Adapun keluarga dekatnya kemudian dibunuh karena menurut pelaku mereka dianggap berbahaya lantaran sudah mengetahui bahwa para pelaku sebelumnya pernah melakukan tindak pidana lain disertai pembunuhan.

Baca Juga: Suku Bunga Acuan BI Naik Jadi 5,75 Persen, Biaya KPR hingga Pinjaman Usaha Terancam Membengkak

“Mengapa ketiga korban ini dihilangkan nyawanya, ternyata para tersangka ini melakukan pembunuhan lain. Ini ada potensi, secara scientific mengapa mereka dibunuh, karena ada potensi kejahatannya terbuka,” kata Fadil Imran saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis, 19 Januari 2023 malam.

“Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut dengan serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas dengan kemampuan supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya,” tutur Fadil menambahkan.

Dari hasil pendalaman penyidik, kata Fadil, sebelum membunuh kerabatnya sendiri, Wowon bersama Solihin diketahui telah melakukan serangkaian pembunuhan di daerah lain. Hasil pengakuan sementara pelaku, enam orang menjadi korban pembunuhan mereka, yakni empat orang di Cianjur, dan satu korban di Garut, Jawa Barat dengan cara berbeda, dan satu lagi masih didalami.

Baca Juga: Jokowi Setuju Masa Jabatan Kades Diperpanjang Jadi 9 Tahun, Puan Maharani: Tidak Boleh Terburu-buru

“Di Cianjur ditemukan ada 3 lubang (pelaku mengubur korban). Lubang pertama berisi kerangka anak kecil diduga atas nama Bayu berusia 2 tahun, di samping rumah pelaku Dullah atau Solihin. Lubang kedua berisi dua kerangka tulang dan ditemukan dalam satu lubang diduga atas nama Noneng dan Wiwin. Lubang ketiga berisi kerangka tulang yang diduga bernama Farida,” tutur Fadil.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat