PIKIRAN RAKYAT - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), mengatakan sebagaian wilayah di Indonesia bagian selatan telah memasuki musim kemarau.
Akan tetapi, pada wilayah ekuator masih berpotensi mengalami curah hujan tinggi.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam Setkab, Indonesia berada di sekitar garis ekuator serta diapit oleh dua samudera dan dua benua besar sehingga memiliki cuaca dan iklim yang khas.
Baca Juga: Sebulan Usai Lockdown Dibuka, Kasus Covid-19 di Jepang Justru Meningkat 10 Kali Lipat
Menurut Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, hal tersebut membuat sejumlah wilayah mengalami kekeringan dan sejumlah wilayah dilanda hujan ekstrem.
"Contohnya pada saat musim kemarau melanda hampir di sebagian besar wilayah Indonesia bagian selatan, wilayah Indonesia bagian tengah mulai Sulawesi Tengah, Maluku hingga Papua bagian utara malah berpotensi mendapatkan curah hujan relatif tinggi dalam dua dasarian (20 hari) ke depan," ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam Setkab.
Berdasarkan hasil pemantauan BMKG, musim kemarau masih akan terus berlangsung hingga bulan Oktober.
Baca Juga: Sasar 350 Orang per Kota dan Kabupaten, Jambi Gelar Rapid Test Massal untuk Ribuan Warga
Deputi Klimatologi BMKG, Herizal, menjelaskan, dari 342 daerah Zona Musim (ZOM) di Indonesia, sebanyak 64 persennya telah memasuki musim kemarau hingga pertengahan Juli.