kievskiy.org

Rekening BCA Dibobol Tukang Becak, Nasabah Diingatkan Jaga Data Perbankan

Ilustrasi kasus pembobolan rekeniing BCA oleh tukang becak.
Ilustrasi kasus pembobolan rekeniing BCA oleh tukang becak. /Pixabay/AhmadArdity

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja mengingatkan para nasabahnya untuk menjaga data perbankan. Menurut Jahja, KTP, kartu ATM, buku tabungan, dan nomor PIN rekening adalah 'nyawa kedua'.

"Namanya KTP, kartu ATM, buku tabungan, serta nomor PIN ini nyawa kedua. Anda simpan baik-baik," kata Jahja saat paparan Kinerja BCA Tahun 2022 secara virtual, Kamis 26 Januari 2023.

Pasalnya, kata Jahja, dengan memiliki kartu ATM dan nomor PIN saja, seseorang bisa pergi ke mesin ATM dan menarik tunai Rp10 juta dan melakukan transfer ke bank lain sebesar Rp25 juta sampai Rp50 juta.

"Maka, saya sampaikan betapa pentingnya menyimpan kartu ATM dan PIN. Jangan sampai disalahgunakan. Ini pesan umum saya ke seluruh nasabah," ujar Jahja.

Baca Juga: Memelas Usai Bobol Rekening BCA Rp320 Juta, Tukang Becak di Surabaya Angkat Bicara

Saat ini, kasus pembobolan Bank BCA kantor cabang Jalan Indrapura Surabaya sebesar Rp345 juta oleh seorang tukang becak bernama Setu, kasusnya dalam proses persidangan di pengadilan. Nasabah BCA yang menjadi korban adalah Muin Zahry.

Modusnya, Setu menyamar sebagai pemilik rekening atas arahan Thoha, orang  yang tinggal indekos di rumah Muin. Thoha mencuri KTP, buku tabungan, dan kartu ATM milik Muin yang sedang melaksanakan salat Jumat.

Thoha mencari orang yang mirip dengan Muin dan Setu yang terpilih. Setu kemudian dilatih menirukan tanda tangan Muin dan mengingat PIN-nya.

Teller bank yang melayani Setu sama sekali tidak curiga. Setu berhasil melewati proses verifikasi dengan kelengkapan data perbankan yang dibutuhkan. Bahkan, ia dapat membubuhi tanda tangan yang serupa dengan tanda tangan asli Muin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat