PIKIRAN RAKYAT - Media sosial tak cuma menjadi wadah untuk masyarakat berbagi informasi, atau sekadar mengeluarkan keluh kesah. Seiring berjalannya waktu, platform-platform tersebut dilengkapi oleh fitur yang mendukung bisnis online, salah satunya juga dilakukan oleh TikTok.
Platform berbasis video tersebut saat ini mempermudah pemilik small business maupun para profesional menjajakan produknya pada khalayak. Terpantau semakin hari semakin menjamur toko-toko online yang menggunakan TikTok sebagai salah satu dari strategi marketing atau menaikkan awareness (kesadaran) target pasarnya.
Fenomena menjamurnya toko online di TikTok diduga karena media sosial ini dapat menjaring lebih luas konsumen, dalam arti tak terbatas pada followers saja. Selain itu, fitur siaran langsung atau live pada TikTok dapat meningkatkan interaksi antara penjual dan pembeli saat melakukan transaksi.
Akan tetapi fitur ini tak selalu sukses mendulang penjualan toko online, seperti halnya terjadi pada seorang penjual baju thrift di TikTok yang curhat melalui akun Twitter @koalabiruuu, pada 29 Januari 2023. Gadis tersebut menangis tersedu-sedu di depan barang dagangannya yang belum laku.
Baca Juga: Jaksa Nilai Tuntutan 12 Tahun Penjara Richard Eliezer Telah Memenuhi Rasa Keadilan
Dikatakan pemilik akun @koalabiruuu, dia sudah berupaya untuk mempromosikan barang dagangannya dengan melakukan live TikTok selama 3 jam penuh. Namun setelah berjam-jam siaran langsung, tak ada satu pun barang dagangannya yang terjual.
"Ngoceh 3 jam jualan di TikTok, nggak ada yang beli. Nagis karena capek aja," katanya.
Siapa sangka unggahan tersebut ditonton lebih dari 1 juta pengguna Twitter Tanah Air dan dikomentari sebanyak 2.427 kali. Penjual baju thrift tersebut pun mendapat sambutan hangat dari para netizen.
Beberapa di antaranya ada yang menyemangatinya lewat afirmasi. Segelintir orang yang bekerja di bidang serupa bahkan menawarkan diri untuk berbagi ilmu berbisnis online.