kievskiy.org

Hanya Butuh 2 Sekolah yang Wajib Masuk Jam 5 Pagi, Gubernur NTT: Disiapkan untuk Masuk UI hingga Harvard

Pemerintah provinsi NTT menerapkan kebijakan aktivitas sekolah bagi SMA/SMK Negeri di NTT dimulai pukul 05.00 WITA dengan alasan untuk melatih karakter siswa SMA/SMK di NTT.
Pemerintah provinsi NTT menerapkan kebijakan aktivitas sekolah bagi SMA/SMK Negeri di NTT dimulai pukul 05.00 WITA dengan alasan untuk melatih karakter siswa SMA/SMK di NTT. /ANTARA FOTO/Kornelis Kaha ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mengaku, hanya butuh 2 sekolah yang wajib masuk jam 5.00 WITA. Nantinya, siswa di 2 sekolah itu akan dipersiapkan untuk masuk Universitas Indonesia (UI) hingga Harvard University.

Dia menuturkan, saat ini ada 5 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 5 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mampu melakukan kebijakan ini. Kesepuluh sekolah itu adalah SMA Negeri 1 Kupang, SMA Negeri 2 Kupang, SMA Negeri 3 Kupang, SMA Negeri 6 Kupang, SMA Negeri 5 Kupang, SMK Neri 5 Kupang, SMKN 4 Kupang, SMK Negeri 3, SMK Negeri 2, dan SMK Negeri 1 Kupang.

"Kita tidak perlu semua sekolah, tapi kita perlu 2 sekolah. Pertama SMA 1, kedua SMA 6," kata Viktor Bungtilu Laiskodat dalam pidatonya, di Kupang, Rabu 1 Maret 2023.

Dia pun menegaskan, pihaknya tidak memaksa jika ada orangtua siswa yang keberatan dengan kebijakan tersebut. Namun, dia meminta orangtua siswa yang menolak kebijakan itu untuk memindahkan anaknya ke sekolah lain.

Baca Juga: Disdikbud NTT Akui Sekolah Jam 5 Pagi Tidak Punya Payung Hukum, Hanya Kesepakatan Kepala Sekolah

"Yang tidak mau, tidak dipaksa. Monggo geser kasih keluar anaknya," ucap Viktor Bungtilu Laiskodat.

Dia menegaskan, siswa dari kedua sekolah itu dipersiapkan untuk memasuki berbagai perguruan tinggi bergengsi di Indonesia, hingga dunia. Oleh karena itu, pihaknya akan bekerja sama dengan beberapa lembaga yang dirasa mampu membuat para siswa tersebut masuk ke UI hingga Harvard University.

 

"Sehingga, kalau tes UI langsung, mereka mampu, punya standar yang sama dengan Jakarta. UGM, ataupun yang menuju Harvard University sekalipun," ujar Viktor Bungtilu Laiskodat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat