kievskiy.org

KKB Rilis Tuntutan dan Kondisi Pilot Susi Air yang Telah Disandera Sejak 7 Februari

KKB pimpinan Egianus Kogoya menyandera pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens.
KKB pimpinan Egianus Kogoya menyandera pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens. /Tangkapan layar YouTube The Times and The Sunday Times Tangkapan layar YouTube The Times and The Sunday Times

PIKIRAN RAKYAT - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) OPM pimpinan Egianus Kogoya kembali merilis video pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens. Dalam video tersebut KKB OPM memberikan sejumlah syarat agar pilot yang sudah disandera selama empat pekan itu bisa dibebaskan.

Video yang dirilis KKB itu beredar di lini masa. Sebagaimana dilihat pada video tersebut, Jumat, 10 Maret 2023, Philip terlihat mengenakan jaket berwarna biru-hitam dan celana panjang serta topi. Dia duduk ditengah dikelilingi puluhan anggota OPM yang sebagian memegang senjata laras panjang.

Philip yang diminta membacakan syarat dari KKB agar dibebaskan. Setidaknya terdapat tiga syarat yang diminta.

Kelompok tersebut meminta para pilot asing tidak pernah lagi bekerja di Papua. Pilot asing dilarang terbang di kawasan Papua hingga meraih kemerdekaan. Lalu, meminta mediasi antara pemerintah Indonesia dan PBB membahas kemerdekaan orang Papua.

Baca Juga: Dibudidayakan di Ladang Seluas 43 Hektare, 4 Ton Ganja Dimusnahkan di Aceh

"Saya diinstruksikan untuk membacakan pernyataan ini. Tidak boleh ada pilot asing yang diizinkan bekerja dan terbang di Papua sampai Papua merdeka. Lalu, saya meminta kepada PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) memediasi antara Papua dan Indonesia bekerja sama untuk kemerdekaan orang-orang Papua. OPM akan membebaskan saya setelah Papua merdeka," ujar Philip dalam video.

Kapten Philip Mark Mehrtens yang berkewarganegaraan Selandia Baru adalah pilot pesawat PK-BVY milik maskapai Susi Air yang terbakar di Lapangan Terbang Paro, Distrik Paro, Nduga, Papua Tengah pada Selasa, 7 Februari lalu. Terungkap pesawat Susi Air dibakar oleh KKB OPM.

Upaya pembebasan terhadap Philip terus dilakukan tim gabungan dari TNI dan Polri. Namun, setelah sebulan penyanderaan belum membuahkan hasil.

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memiliki keyakinan bahwa aparat keamanan Indonesia mampu membebaskan Philip. Ia yakin bisa berhasil tanpa bantuan pihak luar.

Baca Juga: Korban Robot Trading Wahyu Kenzo Angkat Bicara: Bukan Itu Saja Kerugian Kami

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat