kievskiy.org

Bupati Sleman Sebut Warga di Kawasan Rawan Bencana III Gunung Merapi Berjaga hingga Intens Komunikasi

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa 14 Maret 2023. Menurut data BPPTKG periode pengamatan 14 Maret 2023 pukul 00.00-06.00 WIB telah terjadi 15 kali guguran lava pijar dengan jarak luncuran maksimal 1.500 meter ke arah barat.
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa 14 Maret 2023. Menurut data BPPTKG periode pengamatan 14 Maret 2023 pukul 00.00-06.00 WIB telah terjadi 15 kali guguran lava pijar dengan jarak luncuran maksimal 1.500 meter ke arah barat. /Antara/Andreas Fitri Atmoko

PIKIRAN RAKYAT - Gunung Merapi tampak mengeluarkan awan panas, penampakan itu begitu jelas saat dilihat dari Turi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa 14 Maret 2023. Berdasarkan data dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada Selasa pukul 5.59 WIB, Gunung Merapi mengeluarkan awan panas gugiran dengan jarak luncur 1.600 meter.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta masyarakat untuk tetap tenang dan waspada. Jangan sampai ada masyarakat yang beraktivitas dari zona berbahaya yang sudah ditetapkan.

"Hindari sementara wilayah sungai," tutur Bupati Sleman menegaskan, Selasa 14 Maret 2023.

Pemerintah Sleman, kata dia, telah menyiapkan skenario guna mengantisipasi bila Gunung Merapi erupsi dalam skala besar. Kustini mengatakan, tak bisa menyepelekan alam meski saat ini jarak aman sesuai rekomendasi dari BPPTKG di wilayah selatan 5 kilometer dan barat di 7 kilometer.

Baca Juga: Rhoma Irama Dimarahi Crew Deep Purple Saat Konser, Netizen: Dia Gak Tau Aja yang Ditegur King of Dangdut

Skenario mitigasi yang menjadi prioritas Pemerintah Sleman adalah dengan mengevakuasi warga di Kawasan Rawan Bencana III Gunung Merapi, yakni Kepuharjo, Umbulharjo, Wonokerto, Hargobinangun, Girikerto, Purwobunangun, dan Glagaharjo.

Dia mengungkapkan kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, difabel, ibu hamil, dan ibu menyusui, menjadi prioritas dalam evakuasi.

Kata Bupati Sleman itu, kendaraan untuk mobilitas di setiap wilayah sudah ada, terdiri dari truk, pikap, mobil pribadi, hingga sepeda motor sudah disiapkan. Barak pengungsian juga telah siap. Selain itu, ada 40 barak pengungsian dan nonbarak yang dikelola.

"Kebutuhan logistik dari dapur umum juga sudah siap jika darurat. Dan seluruh relawan dari Tagana juga siap," katanya seperti dilaporkan Antara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat