kievskiy.org

Ekonom UMY: RUU Cipta Kerja Pro Kepentingan UMKM

Ilustrasi. Aliansi Serikat Buruh Jabar melakukan aksi unjuk rasa, di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (16/3/2020). Aksi yang diikuti ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja itu, menuntut penolakan terhadap Omnibus Law RUU Cipta Kerja karena dinilai merugikan buruh.*
Ilustrasi. Aliansi Serikat Buruh Jabar melakukan aksi unjuk rasa, di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (16/3/2020). Aksi yang diikuti ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja itu, menuntut penolakan terhadap Omnibus Law RUU Cipta Kerja karena dinilai merugikan buruh.* /Pikiran-Rakyat.Com/Ade Bayu

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah penolakan Serikat pekerja terhadap rencana pembahasan RUU Cipta Kerja, di sisi lain dalam RUU tersebut tertuang tekait keberpihakan pada kalangan UMKM. 

Ekonom Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ahmad Ma’ruf menegaskan pro-kontra terhadap suatu kebijakan adalah hal yang biasa terjadi, termasuk RUU Cipta Kerja ini. Dia meminta kepada pihak-pihak yang kontra untuk mau berdialog bisa duduk bersama mencari solusi yang terbaik untuk semua pihak. 

“Bagi saya pro-kontra tidak ada masalah, yang penting ruang dialog itu terbuka, jangan pakai pokoke tolak. Nah saya kira ini tidak fair. Yang terpenting ruang dialognya terbuka dan saya menilai RUU Cipta Kerja ini manfaatnya jauh lebih banyak bagi ekonomi rakyat. RUU Cipta Kerja pro ekonomi rakyat. Tapi gorengan dengan isunya ketenagakerjaan kemudian ini hanya pro investor besar nah saya kira harus dibicarakan,” ujar Ma’ruf dalam diskusi virtual bertajuk “Solusi Membangkitkan Ekonomi di Tengah Pandemi” yang diselenggarakan oleh Joglosemar Institute, Rabu 29 Juli 2020.

Baca Juga: Kabar Penobatan Putera Mahkota Harus Libatkan Pesantren, Miftah Faqih: Tidak Mesti

Ma'ruf menilai Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja pro terhadap kepentingan UMKM. Ma’ruf mengatakan jika disahkan RUU Cipta Kerja bisa menstimulus dan membantu UMKM dalam menjalankan perekonomian masyarakat.

“Kalau saya mereview dari RUU Cipta Kerja, saya melihat pro UMKM. Tampak sekali dari banyak pasal saya sudah petakan banyak pro UMKM. Saya yakin jika ini bisa terakselerasi dengan baik bisa menstimulus untuk kebangkitan ekonomi rakyat,” kata Ma’ruf.

Dosen Ilmu Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMY ini menjelaskan banyak UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang tidak mampu membayar upah di atas Upah Minimum Regional (UMR).

Baca Juga: Santroni Rumah Polisi di Bekasi, Pencuri Jadi Sasaran Empuk Dibekuk Pemilik Rumah dan Dihadang Warga

"Dengan RUU Cipta Kerja UMKM akan bisa bertahan meski tidak bisa membayar upah di atas UMR," kata dia. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat