kievskiy.org

Kemenkeu Minta Maaf Soal Viral WNI Ditagih Rp4 Juta untuk Bawa Pulang Piala Lomba dari Jepang

Seorang WNI menceritakan pengalaman tidak menyenangkan dengan oknum petugas Bea Cukai pada 2015.
Seorang WNI menceritakan pengalaman tidak menyenangkan dengan oknum petugas Bea Cukai pada 2015. /Twitter/@zahratunnisaf.

PIKIRAN RAKYAT - Seorang WNI menceritakan pengalaman kurang menyenangkan dengan oknum petugas Bea Cukai Indonesia usai mengikuti sebuah ajang bakat di stasiun TV swasta di Jepang. Melalui media sosial Twitter, WNI tersebut mengaku bingung karena ditagih uang pajak Rp4 juta atas hadiah lomba di Jepang.

Akun dengan nama @zahratunnisaf bercerita kejadian tersebut terjadi pada 2015 silam. Pemilik akun yang diketahui bernama Fatimah Zahratunnisa memenangi acara menyanyi di TV Jepang dan mendapat piala sebagai hadiah.

Selepas mengikuti acara tersebut, Fatimah Zahratunnisa pun pulang ke Indonesia. Hadiah piala tersebut tak dia bawa serta di dalam pesawat karena ukuran piala itu besar. Ia pun mengirimkan piala tersebut ke Indonesia.

Akan tetapi, dia kaget lantaran mendapatkan tagihan sebenar Rp4 juta saat akan mengambil piala tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Penyesuaian Jam Kerja ASN Selama Ramadhan 2023

"(tahun) 2015, menang acara nyanyi di TV Jepang, pialanya dikirim ke Indo karena gede banget buat dibawa di pesawat. Ditagih pajak 4 juta. Padahal hadiah lombanya gak ada hadiah uang cuma piala itu doang. Menang lomba kok nombok," ujarnya, pada 18 Maret 2023 silam.

Fatimah mengaku kesulitan saat proses pengambilan piala. Dia sampai harus menunjukkan sejumlah video dan bernyanyi di depan petugas Bea Cukai untuk membuktikan bahwa piala tersebut adalah hadiah.

"Gak terima dong. Akhirnya ngajujn apa ya istilahnya, ribet deh butuh banyak surat lalala yang membuktikan kalo itu tuh hadiah. Sampe nunjukin video acara TV nya juga baru orang bea cukai percaya. Mana waktu di kantornya disuruh nyanyi buat buktiin bisa nyanyi apa nggak," ujarnya.

Kendati begitu, petugas tetap menanyakan soal kesanggupan Fatimah membayar piala. Setelah serangkaian upaya dilakukan, piala tersebut bisa dia bawa pulang tanpa membayar.

Baca Juga: Mayoritas Rakyat Kontra, Puan Maharani Ungkap Harapannya terhadap UU Cipta Kerja

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat