PIKIRAN RAKYAT - Kubah Masjid Tifatul Jamaah di Makassar, Sulawesi Selatan, roboh saat warga tengah melaksanakan salat tarawih pada Minggu, 26 Maret 2023 malam. Akibatnya, beberapa jemaah mengalami luka-luka.
Langit-langit menara Masjid yang terletak di Jalan Barukang 2, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar itu roboh hingga mencederai sedikitnya 10 jamaah, dan 5 di antaranya dilarikan ke rumah sakit terdekat. Mereka terluka, karena tertima reruntuhan saat tengah melaksanakan salat Isya di masjid itu.
"Masjid Tifatul yang berlantai dua itu roboh di bagian atap atau langit-langit di tengah masjid ketika jamaah sedang salat Isya," kata Nurdin, salah seorang jamaah Masjid Tifatul yang melihat langsung kejadian tersebut.
Dia mengatakan bahwa kejadian itu tidak terduga, karena tidak ada tanda-tanda langit-langit akan runtuh. Akibatnya, sedikitnya terdapat 10 korban yang teridentifikasi, dan 5 orang di antaranya dilarikan ke rumah sakit terdekat karena mengalami cedera yang cukup serius.
Baca Juga: Saat Maruf Amin dan Jusuf Kalla Melarang Kampanye Politik di Masjid: Jangan Nafsu!
Dari 5 orang tersebut, 4 orang di antaranya dilarikan ke rumah sakit Angkatan Laut. Sedangkan seorang lainnya yang mengalami cedera serius di bagian kepala, dilarikan ke rumah sakit Akademis Makassar.
Sementara itu, informasi dari pihak keamanan, dilaporkan bahwa korban terus bertambah dan sudah tercatat sebanyak 14 orang.
Menyikapi kondisi tersebut, Wali Kota Makassar Muhammad Ramdhan Pomanto langsung turun ke lokasi kejadian, guna melihat secara langsung kondisi masjid yang sudah berantakan oleh puing-puing reruntuhan langit-langit masjid. Selanjutnya, dia menuju Rumah Sakit Angkatan Laut untuk melihat kondisi empat korban tertimpa runtuhan langit-langit Masjid Tifatul.
Muhammad Ramdhan Pomanto ingin memastikan seluruh korban segera ditangani secara baik, termasuk korban yang cukup parah dan tengah dirawat di rumah sakit akademis. Hingga berita ini disiarkan, warga dan jamaah masjid bergotong-royong membersihkan sisa puing-puing reruntuhan, agar tidak mengganggu prosesi ibadah shalat berikutnya.