kievskiy.org

Sri Mulyani Soal Transaksi Rp349 Triliun: Isunya Jadi Liar, Besar Risiko untuk Seluruh Kementerian

Menkeu Sri Mulyani.
Menkeu Sri Mulyani. /Pikiran Rakyat/Oktaviani

PIKIRAN RAKYAT – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menananggapi pertanyaan dari anggota DPR terkait isu transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Hal itu disampaikan oleh Sri Mulyani pada Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Keuangan pada Senin, 27 Maret 2023.

Dalam raker tersebut, anggota DPR Komisi XI dari fraksi PDIP Masinton Pasaribu menanyakan terkait perkembangan penanganan dugaan transaksi mencurigakan lebih dari Rp300 triliun tersebut. Menkeu diminta menuturkan apa yang telah dilakukan oleh lembaganya.

Menkeu Sri Mulyani pun mengungkapkan bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD. Komunikasi dan koordinasi dilakukan sejak isu dugaan transaksi mencurigakan tersebut beredar luas.

Sri Mulyani tak menampik bahwa dirinya sempat kaget lantaran mengetahui hal tersebut dari media, dan bukan dari PPATK maupun Mahfud MD secara langsung. Dia pun menyebut sempat ada jeda dalam pemberian pernyataan dari pihak Kemenkeu.

Baca Juga: Sri Mulyani Bungkam dan Geleng Kepala Ditanya Soal Rapat Pembahasan Transaksi Janggal di Kemenkeu

“Kami terus bekerja sama dengan PPATK, bahkan pada saat berita tersebut muncul kita langsung menghubungi Pak Mahfud dan PPATK. Memang pada saat itu ada jeda, karena sudah menjadi berita, namun surat dan data belum kita terima,” kata Sri Mulyani.

Mantan Direktur Bank Dunia ini menganggap dugaan transaksi mencurigakan di Kemenkeu yang telah beredar di media sosial memiliki risiko yang sangat tinggi. Sehingga harus segera ada pernyataan dari pihaknya yang disentil.

“Di era media sosial ini sudah jadi berita yang luar biasa, karena statement-nya ada Rp300 triliun transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan, jadi kami menganggap risk-nya sangat tinggi,” ucap Sri Mulyani.

“Dalam hal komunikasi, kita terus lakukan, termasuk kita menanyakan apa yang harus kita statement-kan dari kami terhadap statement tersebut, karena kami belum mendapat bahan apapun,” katanya menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat