kievskiy.org

Perang Terbuka di Laut China Selatan Bisa Meletus, Indonesia Diminta Siap Siaga dan Perkuat Militer

Pesawat bomber B-52 bergabung dalam latihan perang bersama kapal induk USS Nimitz (kiri) dan USS Ronald Reagan (tengah) di Laut China Selatan.
Pesawat bomber B-52 bergabung dalam latihan perang bersama kapal induk USS Nimitz (kiri) dan USS Ronald Reagan (tengah) di Laut China Selatan. /AFP/ South Korean Defence Ministry

PIKIRAN RAKYAT - Konflik yang terjadi di Laut China Selatan bisa saja meletuskan perang terbuka antara dua negara yang bertikai.

Amerika Serikat dan Tiongkok yang berkonflik di Laut China Selatan akhir-akhir ini semakin meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.

Jika perang terbuka meletus di Laut China Selatan, maka seluruh negara di kawasan Asia Tenggara akan terdampak konflik termasuk Indonesia.

Baca Juga: Demi Keadilan, Ratusan Petani Sumut Rela Jalan Kaki untuk Temui Jokowi

Untuk itu, Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Demokrat, Syarief Hasan, meminta pemerintah Indonesia untuk siap siaga mengantisipasi hal yang tak diinginkan.

Indonesia dikatakan Syarief Hasan tidak menginginkan terjadinya perang terbuka di Laut China Selatan.

Namun kesiapsiagaan Indonesia menyikapi segala kemungkinan perlu dilakukan, termasuk meningkatkan kesiapsiagaan di Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Anji Dilaporkan Karena Dianggap Sebarkan Berita Bohong, Pelapor: Seperti Ada Penjualan Produk Herbal

"Indonesia tidak menginginkan terjadi adanya perang terbuka di Laut China Selatan karena seluruh negara Asia Tenggara akan merasakan dampaknya, termasuk Indonesia. Sehingga, untuk itu perlu perhatian khusus dalam membangun kekuatan militer untuk meminimalisir bahkan mencegah terjadi perang terbuka," kata Syarief Hasan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 3 Agustus 2020.

Konflik Laut China Selatan diakibatkan oleh perseteruan antara dua negara besar yakni Tiongkok dan Amerika Serikat. Tiongkok yang membuat klaim sepihak terhadap Laut China Selatan berdasarkan nine dash line menyebabkan Amerika Serikat turut ikut campur.

Menurut Syarief Hasan, kondisi ini juga mungkin berpotensi menjadi perang terbuka di Laut China Selatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat