PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan data yang dimilikinya dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati soal transaksi mencurigakan Rp349,8 triliun adalah data yang sama.
Mahfud MD lantas menjelaskan data yang disampaikan merupakan dari Data Agregat Laporan Hasil Analisis (LHA)/Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) PPATK sejak 2009-2023 dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
"Bahwa terhadap rekapitulasi data LHA-LHP atas transaksi keuangan mencurigakan dengan nilai agregat lebih dari Rp 349 triliun, antara yang disampaikan komite (TPPU) dengan data yang disampaikan Kemenkeu tidak terdapat perbedaan," kata Mahfud dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, Selasa 11 April 2023.
Baca Juga: Pengamat Nilai Anas Urbaningrum Tak Akan Ikut Koalisi Pendukung Anies Baswedan karena Ada Demokrat
Jumlah 300 LHA-LHP yang dikirim PPATK terdiri dari:
a. 200 LAH-LHP dikirim ke Kementerian Keuangan dengan agregat nilai laporan transaksi keuangan mencurigakan sebesar lebih dari Rp275 trilun, yang terdiri atas 92 LHA-LHP. Statusnya proaktif PPATK dengan agregat LKTM, laporan keuangan transaksi mencurigakan sebesar Rp236 triliun.
Kemudian 108 LHA-LHP statusnya atas permintaan Kementerian Keuangan dengan nilai agregat LKTM lebih dari Rp39 triliun.
b. 100 LHA-LHP dengan rincian dikirimkan ke aparat penegak hukum di luar Kemenkeu, 99 LHA-LHP dan 1 LHA-LHP dikirim ke lembaga lain dengan nilai agregat LKTM Rp74 triliun lebih.
Baca Juga: Ponsel Pimpinan dan Pegawainya Diserang Peretas, KPK Wanti-Wanti Masyarakat