kievskiy.org

Jangan Anggap Sepele, Kenali Sejak Dini Gangguan Spektrum Autisme Anak

Ilustrasi anak.
Ilustrasi anak. /Pixabay/Sabrina Eickhoff

PIKIRAN RAKYAT - Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K) mengatakan bahwa deteksi dini gejala autisme pada anak merupakan hal penting. Deteksi dini bertujuan untuk menghindari keterlambatan dalam diagnosis dan intervensi autisme.

Berdasarkan rekomendasi American Academy of Pediatric (AAP), deteksi dini autisme pada anak dapat dilakukan mulai usia 18 dan 24 bulan. Anak dengan gangguan spektrum autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan dan perilaku anak yang ditandai dengan terganggunya kemampuan komunikasi, interaksi sosial, serta perilaku berulang atau repetitif tanpa tujuan.

Autisme termasuk suatu spektrum gejala yang berarti bahwa gejalanya sangat bervariasi mulai dari yang paling ringan hingga yang paling berat. Lebih lanjut, Prof. Rini mengatakan bahwa orangtua harus mulai waspada ketika terdapat perilaku yang tidak biasa atau 'aneh' pada anak. Hal itu bisa menandakan adanya gangguan perkembangan anak yang mungkin dapat mengarah ke gejala autisme.

“Tanda-tanda autisme yang dapat diperhatikan oleh orang tua, seperti ketika anak sudah berusia 9 bulan namun tidak ada reaksi saat namanya dipanggil atau tidak ada ketertarikan saat diperlihatkan mainan.

Baca Juga: Kenali Gejala TBC pada Anak, Salah Satunya Wajah Lesu

"Pada anak usia 12 bulan, ia menghindari kontak mata atau terlambat bicara, belum dapat menunjuk, lalu saat anak usia 16 bulan selalu mengulang-ngulang satu kata atau tertarik dan terobsesi berlebih terhadap benda atau aktivitas. Pada usia 24 bulan anak belum dapat mengerti instruksi yang diberikan dan belum ada kata-kata yang diucapkan dengan jelas dan benar,” ujar Prof. Rini dalam keterangan tertulis Humas UI pada Rabu, 12 April 2023.

Sesuai definisinya, anak autisme juga tidak suka berinteraksi dengan anak lain atau menunjukkan reaksi yang tidak biasa terhadap suara, bau, rasa, serta penglihatan, dan perabaan.

Selain mengenali gejala dan tanda autisme, terdapat perangkat deteksi yang dapat digunakan oleh orang tua, seperti kuesioner Modified Checklist for Autism in Toddlers-R/F (M-CHAT-R/F) dan beberapa perangkat deteksi lainnya.

Baca Juga: Dokter Spesialis Paru Sebut Gejala Covid-19 saat Ini Berbeda dari Sebelumnya, Apa Bedanya?

Deteksi dini oleh orangtua secara menyeluruh terhadap perkembangan anak, dapat menggunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan dapat diunduh pada laman https://promkes.kemkes.go.id/ buku-kia-kesehatan-ibu-dan-anak.

“Dengan deteksi yang lebih cepat, anak dengan autisme dapat dilakukan intervensi dini agar performa di masa depannya dapat lebih baik,” kata Prof. Rini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat