PIKIRAN RAKYAT - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti memberikan solusi atas klaim PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Organisasi dunia itu memberikan peringatan mengenai cuacai panas yang akan terjadi pada periode 2023-2027.
Di beberapa daerah pada saat ini terjadi cuaca yang cukup panas, bahkan ada yang mencapai lebih dari 40 derajat celcius. Dari klaim yang diberikan PBB, suhu ekstrem akan terjadi.
"Ada kemungkinan 98 persen bahwa setidaknya satu dari lima tahun ke depan, dan periode lima tahun secara keseluruhan, akan menjadi rekor terpanas," kata Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) yang merupakan salah satu bagian dari PBB.
Disebutkan oleh WMO, suhu global diprakirakan akan melonjak dan pecah rekor dalam lima tahun ke depan. Suhu tersebut ditaksir lebih dari 1,5 derajat celcius di atas tingkat pra-industri selama sedikitnya satu tahun.
Baca Juga: Bhikkhu dari Thailand Tolak Boled Goreng Pemberian Warga, Alasan Penolakan Diungkap
Sekjen WMO, Petteri Talaas mengungkapkan penyebab tingginya suhu yang akan terjadi dalam lima tahun ke depan. Salah satu faktor yang memiliki peran besar yaitu karbon dioksida.
"Sebenarnya tidak ada jalan kembali ke masa lalu yang indah karena kita sudah memiliki konsentrasi karbon dioksida yang begitu tinggi dan telah meningkatkan konsentrasi metana di atmosfer," ujar Petteri Talaas.
Menanggapi klaim yang diberikan PBB, Susi Pudjiastuti memberikan solusi. Penanggulangan yang disebutkan oleh mantan anak buah Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu yakni dengan penanaman pohon.
"Setiap orang dua hari sekali tanam pohon kecil/besar atau rumput di tanah atau di pot, jangan boros pakai airtanah.. manfaatkam air hujan untk kebun2 kita buat kolam kalau bisa .. rasanya lingkungan bisa turunkan suhu min derajat setuju .. yok kita kerjakan," kata Susi Pudjiastuti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter miliknya.***