kievskiy.org

Belum Tuntas Polemik Putusan MK, Denny Indrayana Sebut Jokowi Cawe-cawe lewat PK Partai Demokrat

Ilustrasi Jokowi yang disebut cawe-cawe oleh Denny Indrayana dalam kasus PK Partai Demokrat oleh Moeldoko.
Ilustrasi Jokowi yang disebut cawe-cawe oleh Denny Indrayana dalam kasus PK Partai Demokrat oleh Moeldoko. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi

PIKIRAN RAKYAT – Denny Indrayana belum lama ini mengomentari aksi cawe-cawe Jokowi. Menurutnya, hal itu terlihat dalam dugaan pencopetan terhadap Partai Demokrat. Hal itu disampaikan Denny melalui unggahan Twitter @dennyindrayana pada Rabu 31 Mei 2023.

Menurut Guru Besar Hukum Tata Negara itu, aksi Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang mengajukan peninjauan kembali (PK) atas kasus sengketa Partai Demokrat adalah bentuk cawe-cawe Presiden.

"Cawe-cawenya Presiden Jokowi nyata terlihat dalam dugaan pencopetan Partai Demokrat melalui KSP Moeldoko," kata Denny Indrayana dalam cuitan yang sudah dilihat lebih dari 3.000 kali oleh warganet tersebut.

Dalam pandangan eks Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), ada dugaan tukar guling kasus korupsi yang sedang diproses penegak hukum.

Baca Juga: Respons Oposisi Soal Cawe-Cawe Jokowi Jelang Pemilu 2024

“PK Moeldoko di MA (Mahkamah Agung) konon ditukar guling dengan kasus korupsi mafia hukum yang sedang berproses di KPK. Lalu kenapa pula KSP Moeldoko harusnya dipecat?” kata Denny lagi.

Jokowi seharusnya tidak berpihak

Denny menyebut seharusnya Presiden Jokowi tidak memihak dalam pemilihan umum atau Pemilu 2024 mendatang. Peran yang seharusnya dijalankannya adalah wasit yang harus adil kepada semua.

“Kompetisi harus dibiarkan berjalan adil buat semua, tidak boleh wasit mendukung Prabowo (Subianto), (Ganjar) Pranowo, sambil mediskualifikasi Anies Baswedan,” ujarnya dalam video 3 menit 15 detik.

Baca Juga: Denny Indrayana Sebut Anies Baswedan Bisa Gagal Nyapres andai MA Kabulkan PK Moeldoko

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat