kievskiy.org

Ganjar Pranowo Bantah Renggangnya Hubungan Jokowi dan Megawati Gara-gara Seleksi Cawapres

Momen kebersamaan Ganjar Pranowo (kiri atas), Jokowi, Puan Maharani, dan Megawati Soekarnoputri.
Momen kebersamaan Ganjar Pranowo (kiri atas), Jokowi, Puan Maharani, dan Megawati Soekarnoputri. /PDI Perjuangan

PIKIRAN RAKYAT – Ganjar Pranowo bantah isu renggangnya hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Dia menegaskan internal partai justru semakin solid jelang kian dekatnya tahun Pemilu 2024.

Sebelumnya, isu keretakan di antara petinggi PDIP itu diungkap media asing Singapura, The Strait Times. Megawati dan Jokowi disebut renggang setelah berselisih paham mengenai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo pada Pilpres mendatang.

Dalam berita bertajuk Relations sour between Indonesia's two most influential leaders in ruling parties, say sources, Megawati disebut mengetepikan peran Jokowi dalam seleksi cawapres bagi Ganjar, sehingga timbul rasa tidak nyaman bagi Presiden RI tersebut.

Pastikan hal itu keliru, Ganjar menegaskan bahwa partai berlogo kepala banteng moncong putih itu makin solid sejak dirinya resmi menjadi bacapres usungan. Bahkan, kata dia, sejumlah partai menjalin ikatan bersama PDIP menyongsong pesta demokrasi 2024 mendatang.

Baca Juga: Dua Kelompok Terlibat Tawuran di Yogyakarta, Kapolda DIY: Situasi Sudah Bisa Kami Kendalikan

"Tidak, kita kompak kita solid bahkan makin solid (sejak saya diusung)," kata Ganjar usai acara konsolidasi PDIP DKI Jakarta di kawasan GBK, Jakarta, Minggu, 4 Juni 2023.

"Saya baru 44 hari (jadi Bacapres PDIP), disampaikan bu Mega sehingga sekarang masih berproses dan makin solid-solidnya. InsyaAllah ada beberapa partai lagi bergabung," ujarnya lagi.

Di sisi lain, Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkapkan hubungan Megawati-Jokowi itu layaknya ibu dan anak. Artinya, narasi yang menggambarkan adanya keretakan hubungan adalah keliru. Baginya itu hanya narasi tak berdasar dari pihak-pihak yang ditunggangi kepentingan politik.

"Media kan dari narasumber, narasumber ini kan tidak disebutkan namanya, sehingga punya kepentingan-kepentingan politik tertentu pasti dari orang per orang yang memang punya kepentingan politik sendiri," kata Hasto, di kawasan GBK, Jakarta Pusat, Minggu, 4 Juni 2023.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat