kievskiy.org

Jokowi Dinilai Ditekan Negara Lain, Alasan Cawe-cawe Capres 2024 Bisa Hancurkan Indonesia

Presiden Jokowi saat Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia pada Minggu, 14 Mei 2023.
Presiden Jokowi saat Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia pada Minggu, 14 Mei 2023. /Antara/Hafidz Mubarak A./nym

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Partai Ummat, Dr. Ing. H. Ridho Rahmadi, M.Sc menyebutkan Indonesia bisa hancur apabila Presiden Joko Widodo (Jokowi) cawe-cawe dalam urusan capres 2024. Ditambah lagi, ia menilai jika orang nomor satu di Indonesia tersebut berada dalam tekanan asing.

Tekanan asing tersebut berkaitan dengan proyek-proyek mercusuar yang ada dalam kendali Jokowi. Pasalnya, dana dari proyek-proyek tersebut berasal dari negara lain yaitu China sebagai investor terbesarnya.

Oleh karena itu, Ridho Rahmadi menilai jika Jokowi sedang dalam tekanan asing. Menurutnya, alasan mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk cawe-cawe dalam Pilpres 2024 tidak lain untuk memastikan agar proyeknya tetap berjalan.

"Jadi alih-alih sebagai bentuk kewajiban moral demi kepentingan bangsa, cawe-cawe Presiden Jokowi dalam urusan Pilpres 2024 justru sangat jauh dari moral. Jika dibiarkan, hal tersebut dapat menghancurkan demokrasi dan memecah belah bangsa," kata Ridho Rahmadi.

Baca Juga: Jokowi Cawe-cawe Capres 2024, Ketum Partai Ummat Sebut Alasannya Tak Bisa Diterima

Ridho Rahmadi juga menyoroti Jokowi yang dianggap dalam tekanan asing. Sejumlah proyek yang berada di bawah pimpinan mantan Wali Kota Solo itu menggunakan dana investasi yang berasal dari China seperti kereta cepat jarak jauh Jakarta-Bandung.

"Ditambah, Presiden Jokowi yang tak lagi merdeka karena tekanan asing. Indonesia bisa jadi sedang menghitung hari melihat konstelasi pemerintahan dan politik nasional saat ini," ujar Ridho Rahmadi.

Dari kondisi tersebut, Ridho Rahmadi tidak yakin jika akan ada otoritas atau kekuatan politik yang bisa menghentikan niat Jokowi cawe-cawe dalam urusan capres 2024. Meskipun demikian, ia percaya jika rakyat yang akan menjadi penentu.

"Saya agak pesimis akan ada otoritas atau kekuatan politik yang bisa dan mau menghentikan cawe-cawennya Presiden Jokowi tersebut. Namun, dalam negara demokrasi sesungguhnya, sejatinya kekuatan utama ada pada rakyat, bukan pada Presiden, maka rakyatlah penentunya," ucap Ridho Rahmadi dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter milik Amien Rais.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat