PIKIRAN RAKYAT - Ketua Partai Ummat, Dr. Ing. H. Ridho Rahmadi, M.Sc mengajak rakyat Indonesia untuk sadar. Dalam ajakannya itu, ia menyebutkan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa bernasib seperti Soeharto yang dilengserkan.
Ajakan tersebut diberikan oleh Ridho Rahmadi berkaitan dengan pernyataan Jokowi mengenai Capres 2024. Orang nomor satu di Indonesia itu berujar akan cawe-cawe dala Pilpres 2024 dengan alasan kewajiban moral.
Namun, Ridho Rahmadi justru menilai jika alasan Jokowi dengan kondisi yang ada jauh dari moral. Penilaian yang ia lakukan yaitu berdasarkan pengamatan terhadap sikap mantan Gubernur DKI Jakarta itu kepada Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan yang akan maju sebagai bakal calo Presiden.
Ridho Rahmadi menilai jika Jokowi berpihak kepada Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Sementara itu, kepala negara tersebut dinilai tidak berpihak kepada Anies Baswedan.
Baca Juga: Jokowi Dinilai Ditekan Negara Lain, Alasan Cawe-cawe Capres 2024 Bisa Hancurkan Indonesia
"Maka sekarang inilah saatnya segenap rakyat Indonesia untuk sadar. Sadar yang pertama sadar bahwa kita adalah rakyat yang berhak penuh atas Indonesia. Kedua, lewat mekanisme Pemilu setiap lima tahun sekali, kita memilih wakil rakyat, kepala daerah, hingga Presiden," kata Ridho Rahmadi.
Dari kesempatan tersebut, Ridho Rahmadi menyebutkan jika rakyat memberi mandat kepada tokoh politik dari daerah hingga pusat untuk saling bersinergi, menggunakan segenap sumber daya manusia dan sumber daya alam untuk kepentinngan publik seutuhnya, bukan kepentingan pribadi, apalagi kepentingan asing. Ia juga menyebutkan tujuan ketiga agar rakyat sadar.
Baca Juga: Jokowi Cawe-cawe Capres 2024, Ketum Partai Ummat Sebut Alasannya Tak Bisa Diterima
"Ketiga dengan demikian, sadar bahwa rakyatlah yang bebas menentukan masa depan Indonesia, bukan Presiden dan bukan pula elit-elit partai politik. Untuk itu mari bersatulah semua rakyat Indonesia. Dengan pertolongan Allah SWT, masa depan negeri yang kita cintai bisa ditemukan, merdeka, dan bebas dari tirani," ujar Ridho Rahmadi.