PIKIRAN RAKYAT – Hidayat Nur Wahid menanggapi pernyataan Jansen Sitindaon mengenai sistem pemilihan umum 2024 (Pemilu 2024) berkenaan dengan sistemnya yakni sistem proporsional terbuka atau sistem proporsional tertutup. Hal itu terungkap lewat cuitan Twitter @hnurwahid pada Selasa, 13 Juni 2023.
Menurut Hidayat Nur Wahid, Pemilu 2024 memang akan memakai sistem proporsional terbuka berkenaan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada tahun 2008 lalu. Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu pun menyinggung Undang-undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia tahun 1945.
"Ya begitulah konstitusionalnya, tetap dengan Sistem Terbuka. Karena @officialMKRI sendiri yg putuskan pd thn 2008 dan berdampak sistem Pemilu berubah dari Tertutup menjadi Terbuka,” kata pria 63 tahun tersebut.
“Dan menurut UUD NRI 1945 psl 24C ayat (1), Keputusan MK (termasuk sistem terbuka) bersifat final & mengikat," ujarnya melanjutkan lewat cuitan yang hingga saat ini, Selasa 13 Juni 2023 pukul 11.55 WIB, sudah dilihat lebih dari 250 kali oleh warganet.
Elite Partai Demokrat berharap Pemilu 2024 pakai sistem proporsional terbuka
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, menyebut MK sudah memanggilnya berkenaan dengan sidang pengucapan putusan perkara sistem pemilu yang akan memakai proporsional terbuka atau tertutup.
"Melalui kuasa hukum kami, sbg pihak terkait, MK secara resmi telah memanggil saya utk menghadiri sidang pengucapan putusan perkara “terbuka vs tertutup” hari Kamis ini tgl 15 Juni 2023 jam 9.30," katanya lewat cuitan Twitter @jansen_jsp pada Selasa, 13 Juni 2023.
Ia juga berharap agar MK memutuskan Pemilu yang akan digelar pada tahun depan tersebut tetap menggunakan sistem seperti tahun gelaran pada 2009, 2014, dan 2019.
Baca Juga: Antisipasi Kejahatan Siber Jelang Pemilu 2024, Polres Sukabumi Siapkan Tim Khusus
"Semoga hasilnya tetap terbuka! Sampai jumpa hari Kamis utk seluruh pejuang Terbuka,” ujarnya melanjutkan.