kievskiy.org

Tekan Pengangguran, Pekerja Perempuan Terdampak Covid-19 Diberdayakan Program TKM

ILUSTRASI buruh, pekerja, pabrik.*
ILUSTRASI buruh, pekerja, pabrik.* /ADE MAMAD/PR

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menegaskan, pihaknya akan terus berupaya menekan tingkat pengangguran dengan program-program penanganan Covid-19. Salah satunya adalah melalui program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) yang sebagian besar menyasar kelompok dan komunitas perempuan.

"Ini merupakan bentuk dukungan pemerintah kepada pekerja perempuan agar tetap bertahan pada masa pandemi, serta mendorong kelompok komunitas perempuan untuk dapat memiliki semangat membangun diri menjadi seorang wirausahawan yang mandiri," kata Menaker usai menyerahkan bantuan program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) secara simbolis, di Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu 19 Agustus 2020.

Berdasarkan data Kemnaker, hingga 31 Juli 2020, total pekerja formal maupun informal yang terdampak Covid-19 mencapai lebih dari 3,5 juta orang secara nasional. Sedangkan dari data yang sudah di-cleansing (terdata by name by address) Kemnaker dengan BPJS Ketenagakerjaan mencapai 2.146.667 orang.

Baca Juga: Hanya 10 Sekolah Setingkat SMA di Kota Tasikmalaya yang Siap Melakukan KBM Tatap Muka

Data yang sudah cleansing tersebut terdiri dari pekerja formal yang dirumahkan mencapai 1.132.117 orang dan pekerja formal yang di-PHK mencapai 383.645 orang. Sedangkan, pekerja sektor informal yang terdampak mencapai 630.905 orang.

Ida menjelaskan, kelompok pekerja perempuan penerima TKM merupakan pekerja yang dirumahkan dan di-PHK akibat Covid-19, sehingga kehilangan pendapatan. Namun, para pekerja perempuan tersebut tidak putus asa dan menyerah dengan keadaan. Mereka mampu bangkit dan tetap mengembangkan wirausaha secara mandiri.

Menaker menambahkan, kegiatan pemberdayaan wirausaha baru melalui TKM bertujuan untuk merangsang industri kecil, khususnya yang digerakkan pekerja perempuan dengan meningkatkan kreativitasnya.

Baca Juga: Refleksi 75 Tahun Provinsi Jawa Barat

Bantuan program TKM yang disalurkan di wilayah Purbalingga sebanyak 10 paket, dan bisa ditingkatkan menjadi sebanyak 40 paket. Secara nasional, target pemberian bantuan program TKM adalah 8.750 kelompok.

"Peran perempuan sangat penting dan krusial selain sebagai motor penggerak ekonomi nasional, selain sebagai pendukung proses distribusi, dapat pula menjadi ujung tombak proses pembuatan barang setengah jadi atau barang mentah menjadi barang yang layak jual dengan nilai ekonomis yang tinggi,” kata Menaker.

Guna melihat efektivitas program ini, kata Ida, perlu peranan semua pihak untuk mewujudkan pembangunan kualitas manusia yang baik, terlebih keterlibatan peran pembangunan dapat menjadi motor penggerak baik di desa-desa maupun daerah perkotaan. Salah satunya adalah peran perempuan dalam menggerakkan ekonomi lokal.

Baca Juga: Mazda Jualan Mobil Secara Online, Tawarkan Promo Beli Sekarang Bayar Tahun Depan

Sementara itu, Plt. Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerka dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta & PKK) Aris Wahyudi menjelaskan, program bantuan Tenaga Kerja Mandiri ini diberikan kepada lembaga komunitas perempuan di wilayah Purbalingga yang terdampak Covid-19, sekaligus silaturahmi kepada kelompok Fatayat NU.

Aris menambahkan, program ini nantinya akan menjadi stimulasi perekonomian bagi kelompok komunitas perempuan sejumlah 10 paket, masing-masing paket terdiri dari 20 orang. Total kurang lebih 200 komunitas yang akan menerima bantuan ini.

Aris berharap, program ini dapat meningkatkan taraf perekonomian bagi kelompok penerima. "Kami ingin mendorong pengusaha pemula dan mandiri dengan memfasilitasi pekerja perempuan yang terdampak Covid-19 agar berani berwirausaha yang pada akhirnya memperluas kesempatan kerja di pusat dan daerah," kata Aris.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat