kievskiy.org

5 Orang Belanda yang Mendukung Kemerdekaan Indonesia, Sejarah Tidak Hitam-Putih

Eduard Douwes Dekker alias Multatuli.
Eduard Douwes Dekker alias Multatuli. /Tangkap layar YouTube.com/Fetival Seni Multatuli

PIKIRAN RAKYAT – Indonesia merdeka berkat perjuangan para pahlawan. Namun, yang jarang diketahui, mereka yang mendukung kemerdekaan Indonesia bukan hanya pribumi.

Beberapa orang Belanda atau keturunan Indo-Belanda juga mendukung kemerdekaan Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa sejarah tak bisa dilihat secara hitam-putih.

Berikut adalah 5 orang Belanda yang gigih berjuang untuk Indonesia.

Baca Juga: 7 Bangunan Peninggalan Belanda di Bandung, Saksi Bisu Masa Penjajahan

1. Eduard Douwes Dekker atau Multatuli

Eduard Douwes Dekker atau Multatuli merupakan tokoh Belanda yang berkontribusi besar bagi kemerdekaan Indonesia. Ia menulis buku berjudul Max Havelaar (1860). Isinya mengkritik pemerintah kolonial Belanda karena menindas pribumi dengan tidak manusiawi.

Buku tersebut menggambarkan penderitaan rakyat Indonesia dan membangkitkan semangat perjuangan yang kuat. Perilaku kejam tentara kolonial Belanda yang memperlakukan rakyat Indonesia seolah-olah mereka adalah hewan ternak juga diceritakan dalam buku tersebut.

2. Douwes Dekker alias Setiabudi

Dr. Ernest Francois Eugene Douwes Dekker atau Dr. Setiabudi adalah pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia. Ia lahir di Pasuruan, Hindia Belanda, pada 8 Oktober 1879. Ketokohannya terinspirasi oleh kerabatnya, Eduard Douwes Dekker atau Multatuli, yang merupakan tokoh nasionalisme Indonesia pada awal abad ke-20. Douwes Dekker adalah seorang penulis yang kritis terhadap kebijakan pemerintah penjajahan di Hindia Belanda.

Dr. Setiabudi adalah seorang wartawan, aktivis politik, dan pencetus nama "Nusantara" sebagai nama Hindia Belanda yang merdeka. Ia juga merupakan salah satu dari "Tiga Serangkai" yaitu kelompok pejuang yang berperan dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia bersama dengan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Suryaningrat.

3. Haji Johannes Cornelis (H.J.C.) Princen 

Haji Johannes Cornelis (H.J.C.) Princen atau Poncke Princen adalah pria yang lahir di Den Haag, Belanda, pada tanggal 21 November 1925. Princen adalah pejuang kemanusiaan Indonesia yang terlibat dalam tiga periode sejarah Indonesia yaitu Revolusi, Orde Lama, dan Orde Baru. Pada tahun 1948, Princen tidak berperang melawan bangsa Indonesia, tetapi justru memilih pihak Indonesia untuk melawan negara dan bangsanya sendiri.

Sebagai penghargaan atas perjuangannya dan pengorbanannya, pada tahun 1949, Presiden Soekarno memberikan penghormatan Bintang Gerilya kepada Princen. Pada tahun 1980, Princen juga mendirikan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia. Tidak hanya itu, Princen juga aktif sebagai pengacara, ia membela korban pembantaian di Tanjung Priok pada tahun 1984, serta membela puluhan mahasiswa ITB yang ditahan karena berdemonstrasi pada tahun 1989.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat