kievskiy.org

Moeldoko Marah Dituding 'Bekingi' Al Zaytun: Apa yang Diomongin Sangat Ngawur

Kepala Staf Kantor Kepresidenan (KSP), Moeldoko.
Kepala Staf Kantor Kepresidenan (KSP), Moeldoko. /PMJ NEWS

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko menilai tuduhan dia menjadi backing dari Ponpes Al Zaytun merupakan hal yang 'ngawur'. Apalagi sebagai mantan Panglima TNI, dia menyebut tidak mungkin melakukan hal semacam itu.

"Ini ngawur, cuman saya belum ngomong aja. Entar kalau saya ngomong, marah saya itu karena apa yang diomong itu sangat ngawur," ucapnya kepada wartawan, Minggu, 25 Juni 2023.

"Mana mungkin saya seorang mantan Panglima itu berkolaborasi, kalau memang itu benar, enggak mungkin berkolaborasi dengan kelompok-kelompok yang dinyatakan ini dan itu. Sikap saya sangat tegas dan jelas, tetapi sekali lagi dalam konteks Al Zaytun ini saya sudah tekankan kalau itu ada Penyimpangan di ajaran agama, MUI segera bertindak," tutur Moeldoko menambahkan.

Sementara jika terjadi penyimpangan di bidang ideologi, juga ada lembaga yang berwenang menangani. Apalagi jika berkaitan dengan eksremisme dan terorisme, pasti akan segera ditindak.

Baca Juga: Mahfud MD Bakal Bentuk Tim Tangani Al Zaytun, Perkuat Bareskrim Polri

"Jangan biarkan ini menjadi percakapan publik yang ngawur begitu, apa susahnya? tinggal tangkap aja, orangnya ada. Saya sudah ngomong sama pak Panji Gumilang juga 'Eh lo macam-macam saya orang pertama yang akan bertindak' saya katakan begitu," kata Moeldoko.

"Jadi tolonglah ini jangan ngawur, ada yang mengatakan saya apa katanya? membekingi di belakang kegiatan-kegiatan itu, berikutnya apa mengarahkan polisi, wah ini bener-bener ngawur ya. Jangan sampai saya nanti bertindak keras ya," tuturnya ujarnya menambahkan.

Nama Moeldoko dan Hendropriyono Terseret

Nama Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono masuk ke dalam pusaran polemik Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun. Nama keduanya merebak, usai mantan pendiri Yayasan Ponpes Al Zaytun Imam Supriyanto menyebut lembaga pendidikan itu tetap eksis meski mendulang kontroversi karena ada tokoh besar di belakangnya.

Dia menuturkan bahwa sosok tersebut adalah Moeldoko dan Hendropriyono. Bahkan, pria itu menuturkan bahwa Hendropriyono pernah mengeluarkan narasi 'yang mengganggu Al Zaytun saya gebuk'.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat