kievskiy.org

Kader Sejati Golkar Cium Bau 'Kudeta' Airlangga Hartarto, Seret Nama Bamsoet dan Luhut

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hadir dalam pelantikan pengurus dan Rakerda Provinsi Jawa Barat di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, pada Jumat, 3 Juni 2022.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hadir dalam pelantikan pengurus dan Rakerda Provinsi Jawa Barat di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, pada Jumat, 3 Juni 2022. /Pikiran-rakyat.com/Muhammad Rizky Pradila

PIKIRAN RAKYAT - Sekelompok orang yang mengatasnamakan dewan pakar dan kelompok-kelompok induk organisasi (KINO) Golkar menyuarakan dan mendesak dilakukannya Musyawaran Nasional Luar Biasa (Munaslub).

Anggota Dewan Pakar Golkar, Ridwan Hisjam pada Minggu 9 Juli 2023 juga mengatakan bahwa pihaknya ingin mengevaluasi hasil Munas Partai Golkar tahun 2019. Keputusan yang ingin dievaluasi adalah terkait penetapan Arilangga Hartarto sebagai Bakal Capres di Pilpres 2024.

Akan tetapi, dia tidak menutup kemungkinan, munculnya potensi Munaslub untuk mencopot Airlangga sebagai ketua umum. Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Golkar Firman Soebagyo angkat bicara.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Bertemu Airlangga, Golkar Merapat ke PDIP?

Dia menegaskan, upaya Munaslub untuk melengserkan Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Golkar merupakan sikap individu dan tidak rasional. Dia pun membantah akan diadakannya Munaslub tersebut.

“Munaslub yang digagas oleh sekelompok orang itu adalah gagasan ‘keblinger’ atau menyesatkan," kata Firman Soebagyo kepada wartawan, Sabtu 15 Juli 2023.

"Kami berpegang kepada pernyataan yang telah disampaian Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono yang menyatakan tidak ada ada rekomendasi desakan Munaslub, itu yang kami jadikan pegangan,” tuturnya menambahkan.

Wakil Ketua SOKSI itu mengungkapkan telah mencium gagasan Munaslub sejak lama. Hal itu pun bukan barang baru yang setiap saat digulirkan oleh mereka, karena ada kepentingan tertentu.

“Ini yang kami sayangkan kok masih ada kader yang mengklaim senior Kader PG, tapi tidak paham-paham aturan dan mekanisme organisasi. Justru sebaliknya, pernyataan mereka malah menimbulkan kegaduhan politik di internal partai dan mendapat tantangan seluruh pimpinan daerah PG se Indonesia, karena pernyataannya dianggap sangat provokatif," ujar Firman Soebagyo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat