kievskiy.org

Lagi-lagi Polisi Tembak Polisi, Pengamat: pada Siapa Negara Harus Minta Tanggung Jawab?

Ilustrasi senjata.
Ilustrasi senjata. /Pixabay/Janmarcustrapp Pixabay/Janmarcustrapp

PIKIRAN RAKYAT - Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mengingatkan agar Polri tetap transparan dalam mengusut tuntas kasus kematian Bripda IDF yang diduga tewas akibat tertembak oleh dua seniornya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

“Agar tidak mengulang kasus Duren Tiga (pembunuhan Brigadir Joshua), Polri harus benar-benar transparan dalam mengungkap kasus tersebut (penembakan Bripda IDF),” kata Bambang di Jakarta, Kamis, 27 Juli 2023.

Selain itu, untuk menjaga keobjetivitasan aparat penegak hukum mengingat ada oknum anggota yang terlibat, Bambang usul agar Polri menggandeng pihak eksternal yang berkapasitas dalam bidangnya untuk membantu proses penyelidikan.

“Sebaiknya melibatkan pihak-pihak eksternal untuk menjaga objektivitas dan transparansi,” ujar dia.

Baca Juga: Persik vs Persib: Laga Penting Dua Tim di Fase Sulit

Berbeda dari kasus sebelumnya, hemat Bambang kali ini Polri harus membuktikan bahwa kata-kata 'tidak ada toleransi bagi oknum Polri yang terlibat', dapat diwujudkan dalam bentuk tindakan bukan sekadar retorika belaka.

“Problemnya, revolusi mental itu tak akan pernah ada bila selalu ada toleransi pada pelanggaran hukum oleh anggota,” ucapnya.

“Publik memiliki logika sendiri yang tidak bisa diatur dengan retorika-retorika yang tidak masuk logika,” kata Bambang.

Hal ini berkaitan dengan akuntabilitas Polri yang dipertaruhkan lantaran kejahatan yang berulang riskan dikaitkan dengan perilaku dan budaya organisasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat