kievskiy.org

Bripda IDF Tewas Ditembak Polisi, Pengamat Minta Polri Transparan: Sebaiknya Ada Pihak Eksternal

ilustrasi senjata api.
ilustrasi senjata api. /Pexels/Karolina Grabowska

PIKIRAN RAKYAT - Kasus polisi menembak rekan sesama anggota polisi kembali terjadi. Kali ini, korbannya adalah seorang anggota Detasemen Khusus 88 (Densus 88) bernama Bripda IDF.

Bripda IDF tewas tertembak oleh rekan seniornya di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu, 23 Juli 2023.

Menanggapi insiden tersebut, Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto meminta agar Polri mengusut kasus tewasnya Bripda Ignatius secara transparan.

Menurut Bambang, keterbukaan dari pihak kepolisian dalam pengusutan kasus polisi tembak polisi di Bogor menjadi penting agar tidak terjadi polemik seperti pengusutan kasus Ferdy Sambo.

Baca Juga: Lagi-lagi Polisi Tembak Polisi, Pengamat: pada Siapa Negara Harus Minta Tanggung Jawab?

“Agar tidak mengulang kasus Duren Tiga (pembunuhan Brigadir Joshua), Polri harus benar-benar transparan dalam mengungkap kasus tersebut (penembakan Bripda IDF),” kata Bambang sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Jumat, 28 Juli 2023.

Lebih lanjut Bambang meminta Polri mengungkap sejelas-jelasnya kepada publik soal siapa pelaku penembakan dan jenis senjata yang digunakan.

Tak hanya itu, Polri juga harus menjelaskan seterang-terangnya kepada publik soal waktu terjadinya peristiwa tersebut, termasuk lokasi tempat kejadian perkara (TKP).

Bambang menyarankan agar Korps Bhayangkara turut melibatkan pihak eksternal dalam proses pengusutan kasus ini. Hal itu supaya penyelidikan hingga penyidikan menghasilkan temuan yang objektif.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat