PIKIRAN RAKYAT – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengeklaim telah menyalurkan ganti rugi pembebasan lahan untuk tambang andesit di Desa Wadas, Purworejo. Bahkan, calon presiden (capres) yang diusung PDIP itu menyebut bahwa ketua kelompok penolak tambang Gerakan Peduli Alam Desa Wadas (GempaDewa) telah menerima Rp11 miliar.
“Saya sampaikan, bagaimana kasus Wadas? Ketua kelompok penolaknya sudah terima dan mendapat untung Rp11 miliar,” kata Ganjar Pranowo pada 13 Juli 2023.
Menjawab klaim tersebut, warga Desa Wadas, Mbah Marsono, membantah klaim yang diutarakan oleh Ganjar Pranowo. Menurutnya, ketua kelompok penolak pertambangan andesit untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bener tidak menerima uang ganti rugi tersebut.
“Selama ini ketua Gempadewa sepeserpun belum pernah menerima uang ganti rugi masalah pembebasan tanah. jadi kalau ada berita seperti itu berarti berita bohong,” kata Mbah Warsono.
Menurut Mbah Warsono, klaim Ganjar Pranowo yang sudah menyelesaikan konflik pembebasan lahan di Desa Wadas sama sekali tidak benar. Sejumlah masyarakat masih menjadi korban penyerobotan tanah yang dilakukan oleh pihak terkait.
Warga yang berprofesi sebagai petani itu menyayangkan rencana pembukaan tambang untuk yang dapat berdampak buruk pada kondisi pertanian warga sekitar. Menurutnya, dengan adanya tambang maka yang menjadi korban adalah petani sekitar karena lingkungan menjadi tercemar sehingga petani tidak dapat melakukan aktivitasnya lagi.
Apa yang Terjadi di Desa Wadas?
Mengutip dari Greenpeace, PSN yang dirancang oleh Presiden Joko Widodo untuk membangun Bendungan Bener di Purworejo, Jawa Tengah, membuat sejumlah tambang andesit untuk keperluan proyek dibuka di Desa Wadas.
Warga Desa Wadas, tempat lokasi penambangan batuan andesit yang akan digunakan sebagai bahan konstruksi bendungan, menentang keras rencana penambangan tersebut. Protes warga ini bukan semata-mata tentang pembangunan bendungan, melainkan lebih karena kekhawatiran akan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh metode penambangan yang direncanakan.