kievskiy.org

Guru Jadi Profesi Paling Banyak Terjerat Pinjol, Nasib Pilu Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang Tak Sejahtera

Ilustrasi guru.
Ilustrasi guru. /Pikiran Rakyat/Agus Kusnadi

PIKIRAN RAKYAT - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan data mengenai profesi yang paling banyak terjerat Pinjaman Online (Pinjol). Mirisnya, Guru menempati peringkat teratas dalam data tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Dudung Abdul Qadir pun tak menampik. Menurutnya, tidak mengherankan jika memang hasil survei OJK berkata demikian.

Bukan tanpa alasan, pria itu pun membeberkan bagaimana pilunya nasib Pahlawan Tanpa Tanda Jasa di Tanah Air. Salah satunya adalah masalah gaji yang masih rendah, terutama bagi honorer.

Baca Juga: Maba UIN RM Said Surakarta Diwajibkan Daftar Pinjol saat PBAK, OJK Buka Suara

"Karena profesi guru jumlahnya paling banyak, Kurang lebih 3 sampai 5 juta guru baik negeri maupun swasta, itu yang pertama," ucap Dudung Abdul Qadir dalam video yang diunggah pada Jumat 18 Agustus 2023.

"Kedua, masih banyak guru, kurang lebih hampir 2 juta guru, pertama belum mendapatkan status, honor, jadi gajinya sangat jauh dari harapan. Banyak bahkan yang gajinya di bawah Rp1 juta, apalagi di daerah-daerah, di ibukota juga masih banyak yang baru Rp1-2 juta. Ya mereka secara finansial sangat kesulitan di era yang seperti ini," katanya menambahkan.

Data OJK: Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol

Berdasarkan data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai bulan Juni 2023, kredit macet individu terbesar disumbang oleh orang dengan usia 19 hingga 34 tahun dengan nilai Rp763,65 miliar. Sementara yang kedua, pinjaman online individu yang mengalami kemacetan terbesar ditempati oleh usia 35 hingga 54 tahun dengan nilai Rp542,26 miliar.

Baca Juga: Hindari Jebakan Pinjol, Bunga yang Ditawarkan Harus Sesuai Izin dan Ketentuan OJK

Data tersebut diperoleh dari kredit macet individu yang didapat melalui pinjaman online yang statusnya resmi atau legal. Jika ditambahkan dengan data kredit macet individu bersumber dari pinjol ilegal, tentu data tersebut akan melonjak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat