PIKIRAN RAKYAT - Ekonom Senior, Rizal Ramli mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin 21 Agustus 2023. Tidak sendiri, dia datang bersama rombongan, termasuk Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais.
Dia pun menyebut, rombongan yang datang bersamanya bukan golongan 'kaleng-kaleng'. Justru, banyak tokoh yang berperan bagi negara menemaninya.
"Hari ini tadi jam 11.00 WIB, ada pertemuan 35 tokoh-tokoh nasional, dosen-dosen dari universitas negeri, Rektor dari universitas swasta, mahasiswa. Mereka ini bukan aktivis kaleng-kalengan, tapi tokoh-tokoh yang berjuang puluhan tahun untuk menegakkan demokrasi di Indonesia, untuk memperjuangkan pemerintahan yang bersih dari KKN, tokoh-tokoh yang memperjuangkan agar rakyat Indonesia semakin makmur," tutur Rizal Ramli kepada wartawan, Senin 21 Agustus 2023.
Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Pindah ke Gerindra: Tolong Tulis, Saya PDIP Sejati!
Dia menuturkan bahwa kedatangan rombongannya ke KPK adalah untuk membahas perkembangan situasi dalam negeri saat ini. Di antara pihak yang datang, ada mantan Jenderal, Komandan Marinir, hingga Danjen Kopassus.
"Kenapa kami datang ke KPK? karena 25 tahun yang lalu kami berjuang supaya Indonesia bebas dari KKN, ternyata hari ini kok KKN-nya lebih gawat. Selama pemerintahan Jokowi KKN makin ganas, berlipat ganda, makin parah, dan vulgar," kata Rizal Ramli.
"Yang kedua, nepotismenya luar biasa. Pak Harto baru angkat Tutut Soeharto setelah 32 tahun berkuasa, hari ini Jokowi anaknya itu diatur lah sama dia, mantunya, dia mau bikin kerajaan, mau bikin dinasti, lupa bahwa dulu raja-raja di nusantara menyerahkan hartanya, menyerahkan kerajaannya, untuk gabung bikin republik," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Megawati Minta Kapolri Benahi Polisi, Singgung Kasus Sambo
'Jokowi Bercita-cita Jadi Raja'
Rizal Ramli menuturkan bahwa Presiden Jokowi memiliki ambisi tersendiri. Dia menilai, mantan Wali Kota Solo itu bercita-cita untuk menjadi raja di Indonesia.