kievskiy.org

Jerit Warga Marunda Usai KLHK Tutup 4 Perusahaan Gegara Polusi: Kenapa Baru Sekarang? Kami Mengeluh Sejak 2019

Ilustrasi Polusi Udara.
Ilustrasi Polusi Udara. /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Keputusan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menghentikan empat perusahaan yang diduga menjadi penyebab polusi di Jakarta dan sekitarnya mendapat respons kurang baik dari masyarakat. Pasalnya, penutupan dilakukan pada saat kualitas udara di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sudah parah.

Seperti yang dirasakan oleh seorang warga Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, bernama Didi Suwandi. Menurutnya, keputusan KLHK menutup perusahaan stockpile di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda harusnya dilakukan sejak dulu.

"Kenapa penindakan itu baru sekarang? Seharusnya dari dulu," katanya, Jumat 25 Desember 2023.

Baca Juga: Epidemiolog: WFH Tak Ada Gunanya Kurangi Polusi Jakarta

Didi Suwandi mengungkapkan bahwa warga setempat sudah mengeluhkan debu batu bara sejak 2019. Namun, tidak ada tindakan apapun dari Pemerintah Provinsi (Pemprov).

Baru pada 2022, Pemprov DKI Jakarta menindak satu perusahaan, yakni PT KCN. Sayangnya, meski perusahaan itu ditutup, debu batu bara masih hinggap ke rumah mereka.

"Jarak rusun ke KBN Marunda itu hanya 500 meter, dekat banget. Sampai sekarang debunya masih ada padahal PT KCN sudah ditutup," tutur Didi Suwandi.

"Makanya kami pertanyakan siapa lagi pelaku pencemaran?" ucapnya menambahkan.

Warga Alami Masalah Pernapasan

Didi Suwandi menuturkan bahwa sejak perusahaan stockpile beroperasi dan debu batu bara berterbangan ke rumah warga, banyak yang mengeluh mengalami masalah pernapasan. Berbagai gejala dirasakan warga, ada yang mengalami batuk, gatal-gatal, sesak napas, dan tenggorokan terasa panas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat