PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Agama telah mengeluarkan tema peringatan Hari Santri Nasional 2023 yang jatuh pada 22 Oktober besok. Di Hari Santri 2023 ini Kemenag mengeluarkan tema 'Jihad Santri Jayakan Negeri'. Tema ini bermaksud mengajak santri berjuang
“Santri sebagai penjaga terdepan dalam pertempuran melawan ketidakpahaman, kebodohan, dan ketertinggalan. Santri merupakan pejuang ilmu pengetahuan yang tidak kenal Lelah mengejar pengetahuan dan kebijaksanaan sebagai senjata utama mereka,” demikian dijelaskan dalam surat edaran.
“Dalam tradisi Islam, jihad intelektual adalah cara untuk membela nilai-nilai keadilan, perdamaian, dan pengetahuan. Santri sebagai teladan dalam menjalani jihad ini. Dengan buku sebagai senjata dan pena sebagai tongkat kebijaksanaan, para santri memperdalam ilmu dan menyebarkan cahaya pengetahuan,” lanjutnya.
Hari Santri juga seringkali diperingati sebagai momen untuk mengingat semangat para pendahulu kita, semangat kebangsaan, semangat cinta tanah air, hingga semangat rela berkorban untuk bangsa dan negara.
Baca Juga: ICW Minta Firli Bahuri Jangan Cari Alasan Mangkir dari Pemeriksaan Polisi Terkait Dugaan Pemerasan
Semangat ini adalah semangat menyatukan keberagaman, semangat menjadi satu untuk Indonesia.
Sejarah Hari Santri Nasional
Mulanya, peringatan Hari Santri Nasional diusulkan oleh ratusan santri di Pondok Pesantren Babussalam yang terletak di Malang, Jawa Timur, pada 27 Juni 2014. Hal ini tentu mengalami pro dan kontra.
Usulan tersebut disampaikan mereka saat Joko Widodo masih menjadi calon presiden dan tengah mengadakan kunjungan ke pesantren. Saat itu, Jokowi berencana menjadikan 1 Muharram sebagai peringatan Hari Santri Nasional.
Baca Juga: Lirik Lagu Atuna Tufuli dan Terjemahannya, Kisahkan Kepedihan Anak Palestina
Akan tetapi, PBNU menyarankan jika Hari Santri dilaksanakan pada 22 Oktober untuk mengenang peristiwa Resolusi Jihad oleh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945.