kievskiy.org

Masinton Pasaribu: Gibran Rakabuming Otomatis Sudah Tak Jadi Kader PDIP

Bakal cawapres Gibran Rakabuming Raka menyapa pendukungnya usai melakukan pendaftaran Pilpres 2024 di Gedung KPU, Jakarta pada Rabu, 25 Oktober 2023.
Bakal cawapres Gibran Rakabuming Raka menyapa pendukungnya usai melakukan pendaftaran Pilpres 2024 di Gedung KPU, Jakarta pada Rabu, 25 Oktober 2023. /Antara/Rifqi Raihan Firdaus

PIKIRAN RAKYAT - Politikus PDIP, Masinton Pasaribu menyatakan bahwa status keanggotaan Gibran Rakabuming Raka otomatis berakhir begitu Wali Kota Solo itu menjadi calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo Subianto. Sehingga, Gibran Rakabuming Raka sudah tidak menjadi bagian dari kader PDIP.

“Itu otomatis, pak. Kalau putusan partai bagi kami ya di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) kami, kader yang tidak mengikuti keputusan partai, otomatis dia sudah menjadi bagian yang bukan lagi kader partai,” katanya dalam diskusi Polemik Trijaya “Suhu Politik Pasca Putusan MK” dipantau secara daring di Jakarta, Sabtu 28 Oktober 2023.

Menurutnya, putra sulung Jokowi itu tidak mengikuti keputusan PDIP yang telah menetapkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai Capres-Cawapres untuk Pilpres 2024. Dia malam maju sebagai bakal cawapres pendamping Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

Baca Juga: MA Tolak Kasasi Teddy Minahasa, Eks Kapolda Sumatera Barat Tetap Dihukum Seumur Hidup

“Ketika partai sudah memutuskan calon presidennya adalah Pak Ganjar berpasangan dengan Prof Mahfud, maka di luar itu bukan utusan partai, dan yang tidak ikut dalam keputusan partai tadi ya berarti otomatis sudah meninggalkan PDI Perjuangan begitu, apalagi kalau nyalon dari partai lain,” tutur Masinton Pasaribu.

Oleh karena itu, dia menegaskan mekanisme yang bersifat otomatis tersebut berlaku ketika ditanyakan perihal langkah tegas yang diambil PDIP setelah Gibran Rakabuming Raka mendaftarkan diri sebagai cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) ke KPU, Rabu 25 Oktober 2023.

“Otomatis itu, pak. Itu otomatis. Artinya begini bung, ada minimum sanksi, ada maksimum sanksi. Ada informasi itu yang disampaikan secara tertutup, ada yang secara terbuka," ucap Masinton Pasaribu.

"Ada yang langsung, (ada yang) secara tertutup tadi dikirimkan. Saya beberapa kali terima surat peringatan dikirimkan, (namun) ada juga yang dipublikasikan. Jadi itu biasa dalam mekanisme kepartaian," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Gibran Disebut Pembangkang, Pindah Haluan dan Tak Kunjung Kembalikan KTA

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat