kievskiy.org

Nusron Wahid Tantang Agus Rahardjo Beri Bukti Jokowi Intervensi Kasus Korupsi e-KTP

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Nusron Wahid.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Nusron Wahid. /Pikiran Rakyat/Asep Bidin Rosidin

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Nusron Wahid menantang mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo untuk membuktikan pengakuannya yang menyebut Presiden Joko Widodo pernah meminta penyidikan perkara korupsi pengadaan KTP Elektronik dihentikan. 

“Kalau memang pak Agus Rahardjo mempunyai bukti-bukti itu silakan diungkap kalau memang dia mengatakan itu, jangan hanya klaim-klaim saja dan rumor kalau sifatnya itu,” ujar Nusron Wahid di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat, 1 Desember 2023.

Menurut Nusron, pengakuan sepihak dari Agus Rahardjo membutuhkan bukti tambahan yang konkret agar bisa disebut sebagai informasi mengandung kebenaran. 

Hal itu, kata dia, sebagaimana kerja-kerja di KPK bahwa dibutuhkan minimal dua alat bukti agar suatu perkara bisa ditindaklanjuti. 

Baca Juga: Update Korban Palestina: 15.000 Lebih Terbunuh, Hujan Bom Kembali usai Gencatan Senjata

“Namanya pengakuan sepihak itu butuh bukti, Pak Agus Rahardjo yang kita hormati kita sangat hornat pada beliau tapi yang namanya pengakuan itu kan gak boleh sepihak,” tutur Nusron. 

“Makanya KPK atau alat hukum itu baru bisa menjadi bukti yang konkret kalau 2 alat bukti. Kalau hanya sepihak ga mungkin, contoh pengakuan suami istri, istrinya bilang saya ada tindak kekerasan tapi suaminya mengatakan tidak ada itu hanya sepihak, itu harus dibuktikan,” ucapnya menambahkan.

Oleh karena itu, Nusron menantang Agus Rahardjo membeberkan bukti-bukti yang menunjukan pernah dipanggil ke istana oleh Jokowi. Menurutnya, Agus Rahardjo sebagai mantan pimpinan KPK seharusnya paham soal pembuktian dalam hukum. 

Baca Juga: Ini yang Harus Dilakukan Jika Pesan di Gmail Hilang

“Buktikan dong kalau dia benar-benar dilakukan itu, jam berapa, dimana, pukul berapa, foto dimana, cctv nya ada apa tidak, dibuktikan kalau memang seperti itu yang bersangkutan merasa itu,” ujar Nusron. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat