PIKIRAN RAKYAT - Co-captain Timnas AMIN Sudirman Said menilai pernyataan Joko Widodo soal presiden boleh memihak salah satu paslon, terlalu berbahaya. Sudirman khawatir tindakan tersebut akan memengaruhi pandangan rakyat kepada presiden.
"Yang paling berisiko bagi saya adalah kita ini seperti kehilangan sumber keteladanan. Itu berbahaya untuk standar bernegara," kata Sudirman di Rumah Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X, Jakarta Selatan.
Meski secara undang-undang diperbolehkan, Sudirman menilai keberpihakan kepala negara kepada salah satu paslon bisa dianggap melanggar moral dan etika.
"Kalau hal teknis kita bisa benarin dengan baik, dengan cepat, tapi kalau soal moral, etik, keteladanan itu membutuhkan waktu lama," tuturnya.
Menurut Sudirman, keberpihakan tersebut juga akan mencoreng nilai-nilai demokrasi di tanah air.
"Itu juga menjadi contoh buruk dari praktik demokrasi," katanya.
Senada dengan Sudirman, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menilai presiden tidak boleh memihak salah satu paslon Pemilu 2024. Jika tidak sanggup bersikap netral, presiden harus cuti dari jabatannya.
"Presiden punya hak pilih, tapi presiden kalau memihak harus cuti dari presiden. Betul apa betul?" kata Cak Imin saat berkunjung ke Pasuruan, Jawa Timur.
Cak Imin khawatir akan terjadi ketidakseimbangan jika presiden tidak cuti saat mendukung salah satu paslon.