/photo/2023/11/27/245106704.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Timnas AMIN menyesalkan sikap Presiden Joko Widodo yang dianggap inkonsisten terkait netralitas pada Pemilu 2024. Mereka kecewa lantaran Jokowi secara terang-terangan menyatakan presiden boleh memihak paslon tertentu.
"Itu dia sampaikan bahwa dia netral itu di depan masyarakat loh, masyarakat tahu semua. Sekarang dia katakan dia tidak netral juga di hadapan masyarakat loh. Ini kan betul-betul mengecewakan buat semuanya dan kita menyesalkan itu," kata Ketua Tim Hukum Nasional (THN) Timnas AMIN, Ari Yusuf Amir di Palembang, Sumatra Selatan, Kamis, 25 Januari 2024.
Menurut Ari, pemerintah perlu merevisi aturan tentang batasan-batasan yang boleh dilakukan oleh presiden dan para menteri selama pemilu. Sebab jika pejabat tinggi hanya cuti saat menjadi peserta pemilu, dikhawatirkan tidak mampu membedakan fasilitas negara.
"Kemarin misalnya contoh, menteri-menteri itu ketika mereka mencalonkan diri harusnya kan mengundurkan diri, sekarang tidak begitu, cukup cuti. Cuti pun penuh dengan fasilitas yang tidak bisa dibedakan," tuturnya.
"Jadi banyak sekali aturan-aturan yang katanya sesuai aturan tapi aturan itu dibuat secara tidak benar," tuturnya melanjutkan.
Timnas AMIN juga akan melaporkan Jokowi ke Bawaslu atas dugaan mengganggu kepentingan dalam berbangsa dan bernegara.
"Kami akan memberikan pendapat hukum kami, analisa hukum kami kepada Bawaslu dan silakan Bawaslu untuk menyikapi nanti," kata Ari.
Cak Imin Sarankan Jokowi Cuti
Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kontra dengan pernyataan Jokowi soal presiden boleh memihak salah satu paslon pemilu. Jika tidak sanggup bersikap netral, Cak Imin meminta Jokowi cuti.
"Presiden punya hak pilih, tapi presiden kalau memihak harus cuti dari presiden. Betul apa betul?" kata Cak Imin saat berkunjung ke Pasuruan, Jawa Timur.