kievskiy.org

Qatar Yakin Akan Ada Gencatan Senjata Permanen, Siap Hubungi Hamas untuk Beri Kabar Baik

(Contoh perundingan AS-Israel) Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz, selama perjalanannya selama seminggu yang bertujuan menenangkan ketegangan di Timur Tengah, di Hotel David Kempinski, di Tel Aviv, Israel, 9 Januari 2024.
(Contoh perundingan AS-Israel) Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz, selama perjalanannya selama seminggu yang bertujuan menenangkan ketegangan di Timur Tengah, di Hotel David Kempinski, di Tel Aviv, Israel, 9 Januari 2024. /Reuters/Evelyn Hockstein

PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri Qatar dan Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, meyakini akan ada gencatan senjata permanen di masa depan, untuk wilayah Gaza. Keyakinan itu hadir usai adanya 'kemajuan bagus' dalam negosiasi bersama Israel Penjajah.

Dia mengungkapkan kabar baik tersebut usai pertemuan antara pejabat intelijen dari Mesir, Israel Penjajah, dan Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu.

Bahasan diketahui seputar kemungkinan kesepakatan guna mengamankan gencatan senjata sambil pembebasan tawanan antar kedua belah pihak berkonflik.

Kepala mata-mata dari ketiga negara tersebut bertemu di ibu kota Prancis, Paris. Mereka belakangan makin gencar membangun perundingan agar peperangan sepenuhnya berhenti.

Perdana Menteri Qatar mengungkapkan, isi diskusi fokus pada peluang kesepakatan yang mencakup gencatan senjata bertahap disusul pembebasan perempuan dan anak-anak sebagai prioritas, serta izin bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza.

“Kami berharap dapat menyampaikan proposal ini kepada Hamas dan membawa mereka ke tempat di mana mereka terlibat (pembicaraan) secara positif dan konstruktif dalam proses tersebut,” kata Al Thani, dalam acara Dewan Atlantik di Washington, DC, AS, Senin, 29 Januari 2024.

Baca Juga: Tentara Israel Penjajah Tarik Dua Brigade Cadangan dari Jalur Gaza Meski Serangan Terus Berlanjut

Ia juga mengatakan bahwa Hamas menuntut gencatan senjata permanen sebagai prasyarat untuk memasuki perundingan. Untuk itu, ia menegaskan bahwa tuntutan tersebut bukanlah hal yang mustahil.

“Saya yakin kita beralih dari situasi (sulit) tersebut ke fase yang berpotensi mengarah pada gencatan senjata secara permanen di masa depan,” ujar dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat