kievskiy.org

Elwizan Aminuddin Dokter Gadungan PSS Sleman Beraksi Sejak 2013, Edit Ijazah dari Internet

Elwizan Aminudin.
Elwizan Aminudin.

PIKIRAN RAKYAT – Mantan dokter gadungan PSS Sleman Elwizan Aminuddin (42) berhasil ditangkap Anggota Satreskrim Polresta Sleman setelah buron sejak Desember 2021 yang lalu. Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian menyebut Elwizan sebenarnya berprofesi sebagai kondektur bus di Tangerang sebelum menjadi dokter gadungan sejak 2013 yang lalu.

AKP Riski Adrian juga mengungkapkan Elwizan Aminuddin sempat melamar ke beberapa tim sepak bola dan bahkan menangani Timnas Indonesia U-19.

"Sebelum tersangka bekerja sebagai dokter gadungan di beberapa tim sepak bola, tersangka bekerja sebagai kondektur bus kota di daerah Tangerang sambil usaha jual kelontong," ungkap AKP Riski Adrian dalam keterangan resmi, Rabu 31 Januari 2024.

Penangkapan Elwizan oleh Satreskrim Polresta Sleman tidaklah mudah karena tersangka sering berpindah tempat tinggal dan mengganti identitas KTP. Kendala ini membuat pelacakan keberadaan tersangka menjadi sulit.

Riski Adrian menjelaskan bahwa Elwizan mengakui pernah menjadi dokter bagi beberapa klub sepak bola, antara lain Persita, Barito Putera, Bali United, PS Tira, Kalteng, bahkan Timnas Indonesia U-19. Aksi tersebut dilakukannya sejak tahun 2013.

"Hasil keterangan dan pengakuan pelaku ada sembilan tim, delapan tim sebelum PSS Sleman, termasuk Timnas," kata AKP Riski menjelaskan.

Baca Juga: Carlos Fortes Mundur dari PSIS Semarang, Laskar Mahesa Jenar Tanpa Striker Asing hingga Akhir Musim

Modus Edit Ijazah dari Internet

Kapolresta Sleman, Kombes Pol. Yuswanto Ardi, menyatakan bahwa ketika bekerja di PT. PSS Sleman, tersangka mendapatkan gaji sebesar Rp 15 juta per bulan, bahkan sempat mendapat gaji hingga Rp 25 juta. Akibat perbuatannya, PSS Sleman mengalami kerugian sebesar Rp 254.100.000.

"Pada Februari 2020, PT. PSS Sleman membutuhkan dokter untuk kebutuhan klub, kemudian tersangka dihubungi manajemen untuk bekerja sebagai dokter," ungkap Yuswanto.

Tersangka kemudian melamar sebagai dokter dan mengirimkan soft copy ijazah sebagai dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas di Aceh. Soft copy ijazah tersebut rupanya didapatkan Elwizan dari Internet. Dia kemudian mengganti nama yang tercantum dalam ijazah melalui proses editing. Setelah diterima bekerja, Elwizan menandatangani kontrak kerja dengan PSS Sleman mulai Februari 2020.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat