kievskiy.org

Spill Dugaan 'Buzzer Elite' Jokowi, Mahfud MD: Ini Laporan dari Beberapa Rektor

Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD dalam acara Tabrak Prof di Kedai Borjuis, Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 23 Januari 2024.
Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD dalam acara Tabrak Prof di Kedai Borjuis, Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 23 Januari 2024. /Antara/Makna Zaezar

PIKIRAN RAKYAT - Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD mengaku menerima laporan dari sejumlah rektor perguruang tinggi terkait dugaan ajakan 'melambungkan' nama Presiden Joko Widodo di tengah dinamika politik yang sedang terguncang.

Bak gerakan 'buzzer', para rektor yang diduga menerima ajakan itu dianggap memiliki pengaruh untuk menyatakan suatu isu atau kepentingan di kalangan masyarakat.

Dari keterangan tersebut, sejumlah rektor kabarnya diminta untuk 'mendengungkan' citra baik presiden melalui pernyataan sikap mengenai pemerintahan rezim Jokowi.

"Ini laporan kepada saya dari beberapa rektor. Disuruh membuat pernyataan menyatakan bahwa Pak Jokowi itu orangnya negarawan, baik. Yang kedua, Pak Jokowi berhasil mengatasi krisis. Ketiga, pemilu berjalan baik, dan sebagainya," ujar Mahfud MD, usai menghadiri acara Tabrak, Prof!, di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024.

Baca Juga: Sinopsis Tertawan Hati Episode 15: Alya dan Aris Bertemu, Mario Tahu Identitas Istrinya?

Kendati demikian, Mahfud mendengar masih banyak rektor yang menolak ajakan tersebut seperti halnya Rektor Universitas Soegijapranata, Unika.

"Lalu ada yang tidak mau begitu, seperti Rektor Universitas Soegijapranata, Unika, di Semarang itu memberi tahu kepada kami. 'Kami disuruh membuat seperti ini. Ini teman kami sudah membuat pernyataan seperti ini, ada pernyataan rektor yang sama isinya, kayak template, tetapi ada yang samar-samar,' dan sebagainya," tutur Mahfud.

Menanggapi adanya dugaan gerakan propaganda, Mahfud menyayangkan langkah yang diambil oleh oknum di tengah tahun politik ini.

Hematnya, kebebasan akademik harus tetap dihormati sekalipun di zaman otoriter seperti pemerintahan Soeharto.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat