kievskiy.org

Ahok: Kalau Saya Dibiarkan Jadi Gubernur, Bisa Mengganggu Terpilihnya Pak Jokowi

Politikus PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Politikus PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. /ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

PIKIRAN RAKYAT – Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kini mulai blak-blakan setelah tujuh tahun vakum dari dunia politik. Apalagi setelah mengundurkan diri sebagai Komisaris Utama (Komut) Pertamina, Ahok lebih los dol.

Ahok mulai berani untuk menerima undangan podcast di YouTube. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun tak takut dengan pernyataan yang keluar dari mulut ceplas-ceplosnya, akan menimbulkan kegaduhan atau tidak.

Namun Ahok mengaku harus menyatakan kebenaran di tengah karut-marut negara menjelang Pemilu 2024 ini. Ahok makin miris melihat banyak kejanggalan yang terjadi, terutama di kubu pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Ahok blak-blakan mengungkapkan dirinya memang harus dipenjara atas kasus penistaan agama. Ahok mengakui dirinya saat itu memang sombong, maka dia diberi pelajaran dari Tuhan untuk kembali merendah.

Baca Juga: Mahfud MD: Saya Setuju Koruptor Dijatuhi Hukuman Mati

Selain itu, Ahok mengaku ada tangan jahil di balik kasus besar yang menggemparkan Indonesia tersebut. Menurut Ahok, dirinya harus dipenjara demi melancarkan pencapresan Jokowi di Pilpres 2019 silam.

"Katanya kalau Ahok terus dibiarkan jadi Gubernur, bisa mengganggu terpilihnya Pak Jokowi, di second term (Pemilu 2019). Jadi diputuskan Ahok harus ditahan,” ujar Ahok.

"Termasuk saat itu Pak Presiden lagi ada di Papua, dia bilang kaget dan gak tahu. Dia terus kirim polisi, saya gak terima dan marah,” katanya melanjutkan dikutip dari podcast yang diunggah di kanal YouTube 2045 TV.

Ada andil kekuatan besar

Padahal menurutnya, masyarakat dari Kepulauan Seribu tidak ada yang berniat untuk memenjarakan Ahok. Dia menilai ada yang membujuk warga Kepulauan Seribu untuk memenjarakan dan menuduhnya telah melakukan penistaan agama.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat