/photo/2024/02/14/3259851024.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari mengakui adanya sejumlah kekeliruan konversi dalam membaca catatan hasil penghitungan suara Pemilu 2024 (data Formulir Model C1-Plano) pada sistem informasi rekapitulasi (Sirekap). Menindaklanjuti hal tersebut, ia memastikan bahwa kesalahan itu akan segera dikoreksi.
Mengingat, KPU tak boleh berbohong dalam menjalankan tugasnya dan harus menyampaikan informasi dengan sebenar-benarnya kepada masyarakat.
"Sekali lagi siapa pun teman-teman jurnalis, pemilih, masyarakat luas bisa komplain soal ini. Karena apa? Sekali lagi karena bisa membaca Sirekap, mengakses Sirekap, kalau tidak ada Sirekap, tidak mungkin bisa tahu publikasi formulir di tingkat TPS tersebut," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Jumat, 16 Februari 2024.
Dengan adanya kesalahan itu, Hasyim Asy'ari pun menyampaikan permohonan maafnya.
Baca Juga: Timnas AMIN Tak Jadikan Quick Count sebagai Patokan: Terlalu Dini Kalau Sampai Merayakan
"Kami di KPU masih manusia-manusia biasa yang sangat mungkin salah," ujarnya.
Apa Itu Sirekap?
Sirekap merupakan sistem yang dikembangkan dan digunakan oleh KPU sebagai alat bantu untuk perhitungan suara Pemilu pada tahun ini. Kehadiran Sirekap juga ditujukan agar pesta demokrasi bisa berjalan profesional.
Oleh karena itu, Sirekap diharap mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses segala informasi.
Perkembangan perhitungan suara dapat dipantau secara langsung melalui #. Namun, perlu diingat bahwa hasil yang ditampilkan KPU itu merupakan hitungan langsung (real count), bukan hasil akhir.
Pemungutan Suara Susulan di Sejumlah Daerah
Hasyim Asy'ari mengatakan bahwa KPU sedang mengkaji perkembangan pemungutan suara susulan di sejumlah daerah. Ia pun mengungkapkan alasannya.