kievskiy.org

Jeritan Masyarakat Indonesia Minta Pemerintah Turunkan Harga Beras: Kasihan Rakyat Kecil, Ini Berat Sekali

Pengungsi kebakaran Depo Pertamina Plumpang menangis saat bertemu kerabatnya di tenda darurat di Kantor PMI Jakarta Utara, Koja, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Kebakaran tersebut menyebabkan puluhan rumah hangus terbakar dan belasan warga dilaporkan menjadi korban jiba dalam peristiwa itu. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pengungsi kebakaran Depo Pertamina Plumpang menangis saat bertemu kerabatnya di tenda darurat di Kantor PMI Jakarta Utara, Koja, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Kebakaran tersebut menyebabkan puluhan rumah hangus terbakar dan belasan warga dilaporkan menjadi korban jiba dalam peristiwa itu. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar /Aprillio Akbar/ANTARA

s

PIKIRAN RAKYAT - Kenaikan harga dan kelangkaan beras menjadi salah satu polemik yang terus berulang di Indonesia, terutama pada periode akhir dan awal tahun. Kondisi cuaca selalu dijadikan alasan pemiicu persoalan ini.

Pemerintah sejak Maret 2023 telah menggelontorkan jatah 10 kilogram beras untuk 22 juta keluarga setiap bulan, hingga bulan Juni 2024. Namun hal tersebut dinilai bukan solusi untuk mencegah kenaikan beras di masa mendatang.

Harga Beras Menyulitkan Warga Kecil

Seorang pedagang asin di Pasar Tanggul, Solo, Jawa Tengah, Sukijo (72) rela antre selama satu jam demi bisa membeli lima kilogram besar seharga Rp50.000 yang merupakan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Sukijo yang berpenghasilan Rp1 juta mengaku sudah tidak sanggup memberi beras kategori premium yang sempat menembus Rp18.500 per kilogram pada Februari 2024.

Awalnya, Sukijo dan keluarganya memilih untuk mengkonsumsi beras premium, mereka memilih makan nasi yang enak dan lauk seadanya, daripada sebaliknya. Tetapi belakangan ini kondisi mereka berbeda.

"Harga beras saat ini menyulitkan orang kecil, semua usaha jadi sepi kalau harga bahan pokok mahal," kata Sukijo kepada BBC News Indoneisa, Jumat, 1 Maret 2024.

Sama dengan Sukijo, Pamelga Awanti, seorang pedagang kue rela berdiri di jalur antrean untuk membeli beras SPHP. Pamelga kecewa harga beras melonjak tinggi padahal itu merupakan kebutuhan pokok.

"Kalau bisa pemerintah turunkan harga ini, kasihan rakyat kecil, ini berat sekali," ujar Pamelga Awanti.

Pamelga mengaku dia terbiasa menyediakan beras kategori premium untuk dikonsumsi keluarganya. Namun kondisi saat ini jauh berbeda.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat