kievskiy.org

Suara Ganjar-Mahfud Mentok 17 Persen, PDIP Curiga Ada Permainan Algoritma

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto.
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto. /Pikiran Rakyat/Asep Bidin Rosidin

PIKIRAN RAKYAT – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menduga ada algoritma yang sengaja digunakan untuk mengendalikan perolehan suara pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Akibatnya, suara Ganjar-Mahfud versi real count KPU mentok di angka 16,68 persen. Informasi tersebut diperoleh Hasto usai berkonsultasi dengan pakar IT.

“Pakar IT menemukan persoalan yang sangat fundamental, misalnya dimasukannya suatu json script, suatu algoritma untuk nge-lock agar perolehan Pak Ganjar-Mahfud itu hanya maksimum 17 persen,” kata Hasto usai menghadiri diskusi publik berjudul “Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi?” di Universitas Indonesia.

Selain perolehan suara yang dihalangi, kata Hasto, pakar juga mendapati gangguan siber dalam proses unggah Formulir C1 yang merupakan sertifikat hasil dan rincian penghitungan perolehan suara di TPS.

“Kemudian juga suatu program untuk mengunci autentifikasi terhadap multifaktor yang seharusnya tidak sembarangan orang bisa meng-upload C1. Juga data-data bahwa quick count pun diintersep,” ujarnya.

Untuk itu, PDIP akan mengusut persoalan tersebut dengan melakukan audit forensik.

“Dari kejadian-kejadian itu kami dalam dan ini memerlukan audit forensik serta audit Meta C1,” kata Hasto.

Curiga Upaya Hadang Hak Angket

Di sisi lain, Hasto Kristiyanto menuding laporan dugaan gratifikasi atau suap berupa cashback dari perusahaan asuransi yang dilayangkan IPW kepada Ganjar Pranowo merupakan upaya menghambat digulirkannya hak angket di DPR.

"Pengaduan terhadap Pak Ganjar Pranowo itu tidak terlepas dari upaya-upaya untuk menghambat hak angket. Jadi, banyak jalan terjal yang memang diciptakan,” kata Hasto dalam kesempatan yang sama.

Hasto mengatakan jika pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 bersikap jujur dalam setiap prosesnya, maka wacana digulirkannya hak angket tidak akan dianggap sebagai ancaman. Sebaliknya, jika mereka merasa takut, maka kemungkinan kecurangan itu memang terjadi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat