kievskiy.org

Banjir Demak Berkaitan dengan Selat Muria? Begini Penjelasannya

Warga naik truk yang terjebak banjir di jalan Pantura Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024). Menurut data sementara BPBD Kabupaten Demak hingga Sabtu (10/2), sebanyak 35 desa di tujuh kecamatan di Kabupaten itu terendam banjir dan sebanyak 15.645 jiwa mengungsi, sementara jalan utama Semarang-Surabaya masih lumpuh akibat tergenang banjir dengan ketinggian hingga dua meter.U
Warga naik truk yang terjebak banjir di jalan Pantura Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024). Menurut data sementara BPBD Kabupaten Demak hingga Sabtu (10/2), sebanyak 35 desa di tujuh kecamatan di Kabupaten itu terendam banjir dan sebanyak 15.645 jiwa mengungsi, sementara jalan utama Semarang-Surabaya masih lumpuh akibat tergenang banjir dengan ketinggian hingga dua meter.U / ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho. ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, dilaporkan menjadi yang terparah dalam 30 tahun terakhir. Sebab, magnitudenya jauh lebih luas dari bencana serupa pada tahun-tahun sebelumnya.

Pasalnya, banjir nyaris menenggelamkan setidaknya belasan kecamatan dan telah melumpuhkan aktivis perekonomian. Namun, ketimbang mengungkap akar masalah dari bencana, narasi yang berkembang di media sosial justru menganggap peristiwa itu adalah kewajaran.

Hal itu mengingat, wilayah Demak dulu adalah wilayah selat yang bernama Selat Muria. Namun, selat tersebut kini 'lenyap' dan berubah menjadi dataran rendah.

"Saking luasnya genangan banjir di Pantura Jateng, seakan Gunung Muria terpisah dari Pulau Jawa. Kayak pas abad pertengahan dulu (tolong koreksi bagian ini)," tutur akun @encepde***.

"Daratannya sedang direklaim balik sama laut," ucap akun @@PineksoRo***.

"Ngeri juga banjir di Demak apakah ada kaitan dengan Selat Muria yang dulunya itu laut?" kata akun @@isirfanramad***.

Akan tetapi, benarkah banjir Demak berkaitan dengan Selat Muria? Berikut penjelasannya.

Proses terbentuknya Area Demak

Dosen Teknik Geologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Salahuddin Husein mengatakan bahwa secara geologis memang wilayah Demak hingga Kecamatan Juwana di Pati dulu adalah selat yang memisahkan Gunung Muria dengan dataran Jawa.

Akan tetapi sekitar abad ke-8, selat tersebut berubah menjadi dataran rendah seperti yang dikenal sekarang. Proses perubahan Selat Muria menjadi dataran, tak bisa dilepaskan dari peristiwa banjir yang intensitasnya terbilang sering di wilayah tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat