kievskiy.org

Kemensos Ciptakan Gelang Gruwi-Grita, Banyak Manfaat bagi Penyandang Disabilitas

Kemensos membuat gelang yang membantu disabilitas.
Kemensos membuat gelang yang membantu disabilitas. /Humas Kemensos

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Sosial (Kemensos) RI menciptakan gelang disabilitas rungu dan wicara (Gruwi) serta gelang disabilitas grahita (Grita) untuk membantu penyandang disabilitas mengantisipasi bahaya yang menghadang.

Tak hanya berfungsi untuk mengurangi risiko dilanda bahaya, gelang Grita juga dapat membantu pemakainya untuk mengungkapkan perasaan apa yang sedang dirasakan.

Gelang-gelang tersebut didistribusikan oleh Kemensos secara cuma-cuma kepada para penyandang disabilitas yang memerlukan. Sasta (17), warga Desa Sungai Ruan Ilir, Kecamatan Maro Sebo Ulu Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, adalah salah satu di antaranya. 

Sasta menderita down syndrome sejak lahir. Sasta sering sakit-sakitan. Akan tetapi, keluarganya yang masuk dalam kategori rawan ekonomi tidak mampu membawanya ke rumah sakit sehingga hanya ditangani seadanya.   

Sekitar 10 tahun lalu, Sasta pernah mengenyam bangku sekolah. Sayangnya, Sasta hanya bisa bersekolah satu tahun saja. Bukannya merangkul Sasta, teman-temannya saat itu justru merundungnya dan membuatnya tidak mau sekolah lagi. Syukurlah, saat ini lingkungan Sasta sudah bisa memahami kondisinya dan tidak merundungnya lagi.  

Uniknya, tak hanya berfungsi untuk mengurangi risiko dilanda bahaya, Grita juga bisa membantu pemakainya untuk mengungkapkan apa yang sedang dirasakannya. 

"Saat ini Sasta tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Tapi dengan gelang ini (Grita), orang-orang di sekitar Sasta bisa mengetahui bila Sasta sedang merasa takut, sedih atau gembira," kataap Rahmat Kurniawan, pekerja sosial Sentra Budi Perkasa Palembang. 

Sasta sangat dekat dengan sosok ibunya. Meninggalnya ibu Sasta pada Desember 2023 lalu membuat Sasta sering memberontak dan mencari-cari ibunya. Kadang, kakaknya membawa Sasta ke makam ibunya. 

Kakak Sasta yang diberhentikan dari pekerjaannya membuat ekonomi keluarga makin sulit. Kini kakaknya sering berjualan di live salah satu media sosial dan membuat konten tentang Sasta. 

Ayah Sasta bekerja sebagai penjual mainan dan juga memulung barang bekas. Upaya meringankan, Kemensos turut memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa warung sembako. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat