kievskiy.org

Kasus Kekerasan terhadap Anak Meningkat, Paling Banyak Terjadi di Rumah

Ilustrasi kekerasan pada anak
Ilustrasi kekerasan pada anak /Pixabay/Alexa

PIKIRAN RAKYAT - Kasus kekerasan yang menimpa anak cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sementara sejumlah tantangan masih dihadapi oleh pemerintah untuk bisa menekan kasus kekerasan tersebut.

Deputi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda, Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Woro Srihastuti Sulistyaningrum, mengatakan, kecenderungan peningkatan kasus kekerasan yang menimpa anak itu salah satunya dilihat dari data Simfoni Pemberdayaan Perempuan dan Anak pada periode 2022-2023.

Menurutnya, pada 2022, terdapat 16.106 kasus kekerasan yang menimpa anak. Sementara pada 2023, jumlahnya meningkat menjadi 18.175 kasus.

"Dari data soal kekerasan terhadap anak yang meningkat, tempat kejadian terbesar adalah di rumah. Artinya, pelaku adalah orang terdekat," katanya dalam diskusi bersama wartawan bertajuk Deputy Meet the Press, di Kemenko PMK, Jakarta, Senin, 22 April 2024.

Berdasarkan data Simfoni PPA, kekerasan terhadap anak yang terjadi di rumah sebanyak 2.132 kasus. Diikuti kemudian oleh kekerasan yang terjadi di fasilitas umum (484 kasus) dan sekolah (463 kasus).

Deputi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda, Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Woro Srihastuti Sulistyaningrum, seusai berdiskusi dengan wartawan di Kemenko PMK, pada Senin, 22 April 2024.
Deputi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda, Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Woro Srihastuti Sulistyaningrum, seusai berdiskusi dengan wartawan di Kemenko PMK, pada Senin, 22 April 2024.

Woro Srihastuti juga menyoroti kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di satuan pendidikan. Menurutnya, jenis kekerasan yang banyak terjadi di satuan pendidikan adalah perundungan atau bullying. Jumlah perundungan di sekolah dikatakannya juga mengalami peningkatan.

"Dengan pelaku terbanyak berasal dari pacar atau teman," katanya.

Berdasarkan data Simfoni PPA, pelaku yang berasal dari pacar atau teman terdapat 809 kasus. Diikuti kemudian oleh pelaku yang berasal dari orangtua (702 kasus).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat