kievskiy.org

Musim Kemarau 2024 Dimulai Mei, Kapan Puncaknya?

Ilustrasi musim kemarau. Kondisi Situ Angararahan di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka kering kerontang.
Ilustrasi musim kemarau. Kondisi Situ Angararahan di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka kering kerontang. /Pikiran Rakyat/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun 2024 jatuh pada bulan Mei hingga Agustus. Sementara puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada bulan Juli hingga Agustus.

Selama musim kemarau, sebagian besar daerah diprediksi mengalami sifat hujan normal, yakni curah hujan berkisar antara 85 persen sampai 115 persen terhadap rata-ratanya.

BMKG juga memperkirakan durasi musim kemarau tahun ini berlangsung selama 3 hingga 15 dasarian atau lebih pendek dari normalnya.

Kemarau Mundur

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan musim kemarau tahun 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia kemungkinan mundur dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yakni dimulai bulan Mei.

"Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologinya (periode 1991-2020), maka awal musim kemarau 2024 di Indonesia diprediksi mundur pada 282 ZOM (40 persen), sama pada 175 ZOM (25 persen), dan maju pada 105 ZOM (15 persen)," kata Dwikorita dalam konferensi pers awal musim kmarau di Kantor BMKG, Kemayoran, beberapa waktu lalu.

Berikut daftar wilayah yang awal kemaraunya diprediksikan mundur:

  1. Sumatra Utara
  2. Sebagian Riau
  3. Lampung
  4. Banten
  5. Jakarta
  6. Jawa Barat
  7. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
  8. Jawa Timur
  9. Sebagian besar Kalimantan
  10. Sebagian Bali
  11. NTB
  12. Sebagian NTT
  13. Sebagian Sulawesi Tenggara
  14. Sebagian Sulawesi Barat
  15. Sebagian besar Sulawesi Tengah
  16. Gorontalo
  17. Sebagian Sulawesi Tengah
  18. Sebagian Maluku.

“Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologinya, maka secara umum musim kemarau 2024 diprediksi bersifat normal dan atas normal, masing-masing sebanyak 359 ZOM (51,36 persen) dan 279 ZOM (39,91 persen). Namun, terdapat 61 ZOM (8,73 persen) yang diprediksikan akan bersifat bawah normal,” ujarnya.

Penentuan Awal Kemarau

Awal musim kemarau ditetapkan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh 2 (dua) dasarian berikutnya. Awal musim kemarau ditetapkan jika terdapat satu dasarian dengan curah hujan kurang dari 50 milimeter dan ketika dijumlahkan dengan dua dasarian berikutnya, total curah hujan dalam tiga dasarian tersebut menjadi kurang dari 150 milimeter.

Dalam kondisi ini, awal musim kemarau akan dimulai pada dasarian pertama ketika curah hujan dalam dasarian tersebut juga kurang dari 50 milimeter.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat