kievskiy.org

Kasus Vina, Citra Polisi Dipertaruhkan jika Tak Mampu Buktikan Dugaan Salah Tangkap

Poster film Vina Sebelum 7 Hari yang diangkat dari kisah nyata kasus Vina di Cirebon.
Poster film Vina Sebelum 7 Hari yang diangkat dari kisah nyata kasus Vina di Cirebon. /YouTube/Cinepolis Indonesia YouTube/Cinepolis Indonesia

PIKIRAN RAKYAT - Keluarga Vina dan Eky menuntut polisi untuk segera menangkap dua tersangka yang masih buron, yakni Andi dan Dani. Sementara Pegi Setiawan alias Perong, sudah diamankan di Bandung Selasa lalu.

Namun, publik mengendus kejanggalan penyelidikan yang dilakukan Polda Jawa Barat lantaran tiga dari 11 pelaku bebas berkeliaran di luar sana selama delapan tahun terakhir. Padahal menurut Bambang, penangkapan ketiganya bukan hal sulit dilakukan oleh polisi. Keraguan ini semakin diperkuat oleh pengakuan eks terpidana Saka Tatal yang mengeklaim dirinya sebagai korban salah tangkap.

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menyebut polisi harus bisa mempertanggungjawabkan penyelidikan kasus ini demi menepis berbagai klaim dan kejanggalan yang mengemuka. Sebab, menurutnya, klaim-klaim tersebut mengindikasikan pembuktian yang dilakukan polisi tidak cukup kuat untuk menyimpulkan keterlibatan para terdakwa.

Bambang pun mendesak Divisi Profesi dan Pengamanan serta Direktorat Kriminal Umum Polri untuk memeriksa kembali apakah penyidikan kasus penghilangan nyawa Vina dan Eky pada 2016 lalu sudah berjala sesuai prosedur.

Bambang menyebut ada dua hal penting yang harus dibuka polisi secara transparan. Pertama, terkait alasan polisi lamban menangkap Pegi, Andi, dan Dani. Lambannya penangkapan ketiga pelaku sempat memicu tudingan bahwa salah satu orangtua buron punya jabatan tinggi di keplolisian. Namun, tudingan tersebut dimentahkan Polda Jabar.

Kedua, polisi harus bertanggung jawab terkait dugaan salah tangkap yang diungkap eks terpidana. Bambang menilai, sejauh ini polisi terlalu terpaku pada kesaksian korban yang kemungkinan muncul akibat intimdasi.

"Kalau tidak (diusut), risikonya akan muncul lagi keraguan masyarakat terhadap kinerja kepolisian, jangan-jangan ada yang direkayasa atau ditutup-tutupi," kata Bambang dikutip dari BBC News Indonesia.

Bantah Orangtua Buron Anggota Polri

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast membantah isu yang menyebut bahwa orangtua dari pembunuh Vina yang masih buron adalah anggotanya. Dia menegaskan bahwa salah satu korban, Eki yang merupakan kekasih Vina, adalah anak dari anggotanya.

Jules mengatakan saat ini penyidik terus melakukan penelusuran terhadap ketiga pelaku, salah satunya dengan mendatangi orangtua hingga kerabat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat