PIKIRAN RAKYAT - Bendahara Umum DPP Pro Jokowi (Projo) Panel Barus menyebut Jokowi akan memimpin partai politik (parpol) saat tidak lagi menjabat sebagai presiden. Dia tidak menyebut nama parpol yang akan dipimpin Jokowi. Namun, yang dapat dipastikan adalah Jokowi tidak akan menduduki posisi pimpinan di PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Yang pasti imajinasi kita baru sampai di situ. Pak Jokowi ke depan pimpin partai. Tapi realistisnya tidak mungkin PDIP. Tidak mungkin juga PKS. Kalau dibayangan kami loh itu,” kata Panel kepada wartawan di DPP Projo, Jakarta Selatan pada Jumat, 31 Mei 2024.
Panel tidak mau membeberkan soal nama atau ciri khas warna parpol yang akan dipimpin Jokowi. Hanya saja, dia menyebut partai itu adalah parpol baru. Di sisi lain, Panel juga enggan berspekulasi soal transformasi Projo ke depan apakah akan menjadi parpol atau tetap berwujud organisasi relawan.
“Kalau merah, kuning, hijau di langit yang biru banyak banget. Bagaimana takdir sejarah Projo nanti? akan bisa dilihat di Kongres sebelum Oktober ini. Ini juga jadi Kongres yang sangat krusial karena ini jadi satu tahap transformasi Projo,” ujar Panel.
Lebih lanjut Panel menjelaskan soal imajinasi Projo yang membayangkan Jokowi memimpin parpol. Menurutnya, dengan berada di pucuk pimpinan parpol, Jokowi lebih bisa melakukan banyak hal untuk kemajuan bangsa. Selain itu, Jokowi juga dapat mengawal pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Kenapa imajinasi Projo Pak Jokowi pimpin partai? Karena buat kami ini satu bentuk pertanggung jawaban Pak Jokowi juga untuk ikut bersama-sama. Jangan buru-buru pensiun untuk ikut bersama-sama memastikan cita-cita Indonesia emas 2045 bisa tercapai,” ucap Panel.
“Yang pasti imajinasi kita baru sampai di situ, Pak Jokowi ke depan pimpin partai. Tapi realistisnya enggak mungkin PDIP. Partai baru nih,” tuturnya menambahkan.
Projo Klaim Banyak Terima Usulan Tentang Masa Depan Jokowi
Panel mengeklaim pihaknya banyak menerima usulan tentang masa depan Jokowi setelah purna tugas sebagai kepala negara. Di antaranya, kata dia, ada pihak yang menyarankan Jokowi memimpin koalisi permanen hingga menjabat sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Banyak sekali harapan dari berbagai pihak baik dari partai politik,relawan, elit dan masyarakat tentang bagaimana Pak Jokowi ke depan. Ada yang usul Pak Jokowi mimpin koalisi permanen. Ada yang usul Pak Jokowi di sekjen perserikatan bangsa-bangsa. Ada juga yang usul Pak Jokowi jadi penasehat. Ada juga bergulir wacana presidensial klub,” ucap Panel.
“Terakhir, ada juga usul Pak Jokowi jadi DPA, Dewan Pertimbangan Agung, yang secara lembaga kan tidak ada sebenarnya, belum ada,” ujarnya melanjutkan.