kievskiy.org

Jokowi Respons Desakan Publik yang Minta Menkominfo Mundur karena PDNS 2 Dibobol

Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Antara/Muhammad Adimaja

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menanggapi desakan sejumlah pihak yang meminta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi untuk mundur dari jabatannya. Desakan itu muncul usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker menggunakan virus ransomware lockbit 3.0 sejak Rabu, 17 Juni 2024.

"Semuanya sudah dievaluasi," kata Jokowi, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Rabu, 3 Juli 2024.

Orang nomor satu di Indonesia itu turut mengingatkan soal pentingnya cadangan data nasional agar tak terjadi insiden serupa di waktu yang akan datang.

"Di-back up semua data nasional kita, sehingga kalau ada jadian, kita tidak terkaget-kaget. Sudah kita evaluasi semuanya. Yang paling penting, semuanya harus dicarikan solusinya agar tidak terjadi lagi," ujarnya.

Menurut Jokowi, serangan ransomware tak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga beberapa negara lain.

Sebelumnya, desakan terhadap Budi Arie itu disalurkan melalui petisi berjudul PDNS Kena Ransomware, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi Harus Mundur. Petisi tersebut dibuat oleh Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet) melalui situs change.org.

Hingga saat ini, sudah ada 22.236 orang yang menandatangani petisi tersebut.

Komentar Ma’ruf Amin 

Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga sempat mengomentari desakan mundur untuk Budi Arie. Ia menilai hal itu menjadi urusan presiden.

“Saya kira kalau urusan ganti-mengganti itu urusan hak prerogatif presiden lah,” ucapnya.

Terkait serangan ransomware terhadap PDNS 2, Ma’ruf Amin mengaku pemerintah tak pernah mengira bahwa akan terjadi peretasan sedahsyat itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat